Ilustrasi emas. Foto: Freepik
Annisa Ayu Artanti • 14 January 2025 08:49
Jakarta:
Harga emas merosot pada perdagangan Senin karena prospek penurunan suku bunga Federal Reserve yang dalam memudar menyusul data
nonfarm payrolls yang lebih kuat dari perkiraan, yang mendukung dolar.
Melansir
Investing.com, Selasa, 14 Januari 2025 pada pukul 15:57 WIB (20:57 GMT), harga emas spot turun satu persen menjadi USD2.662,20 per ons. Sementara emas berjangka yang akan berakhir pada Februari turun 1,3 persen menjadi USD2.680,01 per ons.
Emas tertekan kekhawatiran suku bunga
Harga emas tertekan terutama oleh prospek suku bunga AS yang tetap lebih tinggi lebih lama, karena data gaji pada Jumat membuat para pedagang semakin mengurangi pertaruhan mereka terhadap penurunan suku bunga tahun ini.
Fokus saat ini tertuju pada data inflasi AS yang akan dirilis Rabu, untuk mendapatkan lebih banyak petunjuk mengenai prospek suku bunga the Fed.
Bank sentral mengisyaratkan inflasi yang tinggi dan kekuatan di pasar tenaga kerja akan memberikan lebih banyak dorongan untuk mempertahankan suku bunga tinggi.
Analis Goldman Sachs mengatakan dalam sebuah catatan baru-baru ini mereka sekarang memperkirakan the Fed akan memangkas suku bunga hanya dua kali tahun ini, dibandingkan dengan ekspektasi sebelumnya yaitu tiga kali pemangkasan.
Suku bunga yang lebih tinggi menekan pasar logam dengan meningkatkan biaya peluang berinvestasi pada aset-aset yang tidak memberikan imbal hasil.
Selain emas, beberapa logammulia lain juga mengalami penurunan harga, seperti platinum berjangka turun 2,6 persen menjadi USD970,35 per ounce. Sementara perak berjangka turun 3,3 persen menjadi USD30,282 per ounce pada Senin.