Harga Emas Dunia Hari Ini Tertekan

Ilustrasi. Foto: Metrotvnews.com.

Harga Emas Dunia Hari Ini Tertekan

Ade Hapsari Lestarini • 5 November 2025 08:59

Jakarta: Harga emas dunia dan perak melemah pada awal perdagangan di Amerika Serikat (AS) pada Selasa waktu setempat. Pasar saham global pun sedang mengalami aksi jual.

Jika indeks saham AS mengalami tekanan jual yang kuat selama sesi perdagangan harian, jangan kaget jika harga emas dan perak mengalami reli karena meningkatnya minat terhadap risiko di pasar.

Melansir Kitco News, Rabu, 5 November 2025, harga emas Desember terakhir turun USD11,30 menjadi USD4.002,80. Sementara harga perak Desember turun USD0,484 menjadi USD47,57.

Pasar saham global mengalami aksi jual karena para eksekutif Wall Street memperingatkan ekuitas dinilai terlalu tinggi. Pasar saham global berada di bawah tekanan jual yang signifikan hari ini, dengan indeks saham AS diperkirakan akan dibuka melemah, karena Wall Street mulai khawatir tentang valuasi saham yang tinggi dan gelembung saham kecerdasan buatan.


Ilustrasi emas. Foto: dok Freepik
 

 

Investor harus bersiap menghadapi penurunan pasar saham


Para CEO Wall Street mengatakan investor harus bersiap menghadapi penurunan pasar saham lebih dari 10 persen dalam 12 hingga 24 bulan ke depan, dan koreksi tersebut mungkin merupakan perkembangan positif, lapor Bloomberg hari ini.

"Pendapatan perusahaan memang kuat, tetapi yang menantang adalah valuasi," ujar Presiden dan CEO Capital Group, Mike Gitlin, dalam sebuah pertemuan puncak keuangan yang diselenggarakan oleh Otoritas Moneter Hong Kong.

Mengenai apakah saham tersebut murah, wajar, atau sepenuhnya dinilai, Gitlin mengatakan kebanyakan orang "akan mengatakan kita berada di antara wajar dan penuh, tetapi saya rasa tidak banyak orang yang akan mengatakan kita berada di antara murah dan wajar."

Hal yang sama berlaku untuk spread kredit, tambah Gitlin. Para pedagang obligasi semakin khawatir tentang kesepakatan kredit swasta yang mungkin tidak memiliki landasan keuangan yang kuat.

Pandangan Gitlin diamini oleh CEO Morgan Stanley, Ted Pick, dan David Solomon dari Goldman Sachs Group Inc., yang juga melihat kemungkinan aksi jual yang signifikan dalam periode mendatang dan mengatakan bahwa penurunan nilai merupakan hal yang wajar dalam siklus pasar.

Tanda mengkhawatirkan lainnya, Palantir Technologies Inc. menaikkan prospek pendapatan tahunannya menjadi USD4,4 miliar dan melampaui estimasi analis untuk penjualan kuartal ketiga. Pendapatan perusahaan meningkat 63 persen menjadi USD1,18 miliar pada periode yang berakhir September, dengan laba, di luar beberapa pos, sebesar 21 sen per saham.

Namun, saham Palantir turun sekitar tiga persen dalam perdagangan yang diperpanjang karena kekhawatiran tentang valuasi perusahaan yang tinggi setelah kenaikan harga yang memecahkan rekor, meskipun perusahaan mencatatkan hasil kuartalan yang kuat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)