Tambak dan Rumah Warga di Aceh Utara Terancam Abrasi Pantai Bungkaih

Abrasi yang melanda pesisir Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Foto: Istimewa

Tambak dan Rumah Warga di Aceh Utara Terancam Abrasi Pantai Bungkaih

Fajri Fatmawati • 6 November 2025 21:05

Aceh Utara: Abrasi di pesisir Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara, semakin mengkhawatirkan dalam lima tahun terakhir. Sejumlah desa seperti Dakuta, Cot Trueng, Meunasah Aron, Bungkaih, hingga Ulee Madon menjadi wilayah terdampak paling parah.

Warga setempat, Furkan Abdullah, mengungkapkan dampak abrasi terhadap kehidupan masyarakat. “Sejumlah tambak dan rumah warga mengalami kerusakan parah akibat abrasi di Pantai Bungkaih. Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah karena tidak lagi aman,” kata Furkan, Kamis, 6 November 2025.

Furkan menjelaskan perubahan garis pantai yang terjadi. Dalam dua tahun terakhir, gelombang laut semakin sering menghantam pantai. Jarak rumah dan tambak dengan laut yang sebelumnya lebih dari 200 meter kini hilang.
 

“Sekarang tambak dan rumah itu sudah tepat di tepi laut. Kondisinya sangat memprihatinkan,” ujar Furkan.

Situasi ini berdampak langsung pada perekonomian warga. Sebagian besar masyarakat menggantungkan hidup dari usaha tambak dan penetasan benur udang. Kini kegiatan tersebut tidak dapat dijalankan.


Abrasi yang melanda pesisir Kemukiman Bungkaih, Kecamatan Muara Dua, Kabupaten Aceh Utara, Aceh. Foto: Istimewa

“Sebagian besar masyarakat di sini hidup dari tambak. Tapi fasilitas itu sudah rusak, dan banyak warga kehilangan mata pencaharian,” ungkapnya.

Pihak Mukim Bungkaih telah berulang kali melaporkan kondisi ini kepada Pemerintah Kabupaten Aceh Utara dan Pemerintah Aceh. Namun hingga kini belum ada langkah penanganan permanen.

“Kami sudah berkali-kali mengusulkan agar dilakukan penanganan abrasi. Tapi sampai sekarang belum ada langkah nyata,” ucap Furkan.

Warga berharap pemerintah memasukkan penanganan abrasi Pantai Bungkaih dalam prioritas anggaran tahun 2025. Harapannya, pelaksanaan dapat dimulai pada tahun 2026.

“Kami hanya berharap pemerintah segera hadir. Jika dibiarkan, bukan hanya tambak dan rumah yang hilang, tetapi juga masa depan ekonomi masyarakat,” pungkas Furkan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Whisnu M)