Menteri Kebudayaan Fadli Zon. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.
M Ilham Ramadhan Avisena • 5 November 2025 17:26
Jakarta: Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon mengungkapkan saat ini terdapat 24 orang yang masuk dalam prioritas untuk mendapatkan gelar pahlawan nasional. Nama-nama tersebut mengerucut dari yang sebelumnya sebanyak 49 orang.
"Karena kita juga mendekati Hari Pahlawan, kita telah menyampaikan ada 24 nama dari 49 itu yang menurut, Dewan GTK memerlukan, telah diseleksi mungkin bisa menjadi prioritas. Nanti kita akan melihat perkembangannya," kata Fadli di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 5 November 2025.
Namun dia enggan memerinci 24 nama tersebut. Fadli juga enggan memastikan apakah nama Presiden ke-2
Soeharto masuk ke dalam daftar prioritas tersebut. Hal yang pasti, kata dia, 49 nama yang diusulkan menjadi pahlawan nasional telah memenuhi syarat.
"Nama-nama itu memang semuanya seperti saya bilang itu memenuhi syarat ya, termasuk nama Presiden Soeharto itu sudah tiga kali bahkan diusulkan. Dan juga beberapa nama lain, ada yang dari 2011, ada yang dari 2015, semuanya yang sudah memenuhi syarat," ujar Fadli
Dia mengatakan nama-nama yang diusulkan untuk menjadi pahlawan nasional juga datang dari masyarakat. Usulan itu telah dikaji dan diteliti mendalam.
Dia juga merespons polemik pemberian gelar pahlawan nasional untuk Soeharto. Karena banyak masyarakat yang menilai Soeharto banyak pelanggaran HAM selama dia menjabat sebagai kepala negara.
Presiden ke-2 RI, Soeharto. Foto: Dok. Program Melawan Lupa Metro TV.
"Enggak pernah ada buktinya kan, Enggak pernah terbukti. Pelaku genosida apa? Enggak ada. Saya kira enggak ada itu. Apa faktanya apa? Ada yang berani menyatakan fakta? Mana buktinya? Kan kita bicara sejarah dan fakta dan data gitu. Ada enggak? Enggak ada kan? Saya kira itu," tambah Fadli.
Selain nama Soeharto, muncul nama Marsinah, tokoh buruh yang dibunuh lantaran memperjuangkan haknya. Ia hilang dan dibunuh di era kepemimpinan Soeharto. Sebagian kalangan menilai penyematan pahlawan Soeharto dan Marsinah secara bersamaan sebagai hal yang bertolak belakang.
Sementara, Fadli menilai usulan Marsinah menjadi pahlawan nasional telah memenuhi syarat. "Iya. Kan perjuangan buruh, perjuangan menginspirasi juga ya yang saya kira soal perjuangan untuk kesejahteraan buruh, hak-hak buruh, dan lain-lain," pungkas Fadli.