Berpeluang Kuat Jadi Kandidat Paus Baru, Ini Kiprah Kardinal Pietro Parolin di Jantung Vatikan

Kardinal Pietro Parolin, dok Vatikan News

Berpeluang Kuat Jadi Kandidat Paus Baru, Ini Kiprah Kardinal Pietro Parolin di Jantung Vatikan

Putri Purnama Sari • 22 April 2025 17:24

Jakarta: Setelah wafatnya Paus Fransiskus, Takhta Suci Vatikan kini memasuki masa sede vacante, yaitu periode kosongnya kursi kepausan hingga terpilihnya pemimpin baru Gereja Katolik.

Dalam waktu dekat, para kardinal dengan hak pilih (kardinal elektor) dari seluruh dunia akan berkumpul di Vatikan untuk mengikuti konklaf, proses pemilihan rahasia yang akan menentukan sosok Paus selanjutnya.

Konklaf ini tak hanya bersifat religius, tetapi juga membawa dampak besar secara geopolitik dan sosial, karena Paus yang terpilih akan memimpin lebih dari satu miliar umat Katolik di seluruh dunia.

Beberapa nama mulai disebut sebagai kandidat potensial pengganti Paus Fransiskus, salah satunya adalah Kardinal Pietro Parolin. Lantas, siapa Kardinal Pietro Parolin? Berikut informasi lengkapnya.
 

Baca juga: Vatikan Mulai Bahas Detail Persiapan Pemakaman Paus Fransiskus

Siapa Kardinal Pietro Parolin?

Kardinal Pietro Parolin saat ini berusia 70 tahun, ia telah menjadi wakil Paus Fransiskus sejak 2013, ketika Fransiskus mengangkatnya sebagai menteri luar negeri. Dalam peran tersebut, kardinal bertugas mengawasi urusan internal gereja dan mengarahkan kebijakan luar negeri. Kardinal Pietro Parolin adalah seorang Italia yang bertutur kata lemah lembut dan beraliran tengah yang santun.

Kardinal Parolin sangat akrab dengan Kuria, administrasi pusat gereja, serta jaringan internasional Vatikan yang luas, setelah bertugas selama lebih dari 20 tahun sebagai diplomat dan wakil sekretaris di badan yang berpusat di Vatikan yang mengawasi hubungan internasionalnya.

Lahir pada 17 Januari 1955 di Schiavon, Italia, Parolin telah lama dikenal sebagai sosok tenang, cermat, dan sangat berpengalaman dalam diplomasi internasional Gereja Katolik. Dengan kemampuannya yang fasih berbahasa Inggris, Prancis, Italia, dan Spanyol, ia telah berbicara di berbagai konferensi internasional tentang konflik Israel-Palestina, perubahan iklim, dan perdagangan manusia.

Ia juga seorang pakar Asia, para pengamat Vatikan menganggapnya sebagai dalang kemajuan yang telah dicapai Vatikan dalam beberapa tahun terakhir dalam membangun hubungan dengan Tiongkok dan Vietnam.

Kardinal Parolin pernah terlibat dalam kesepakatan kontroversial dengan Tiongkok terkait penunjukan uskup, dan memiliki pengalaman diplomatik di Amerika Latin sebagai mantan nuncio (duta besar) untuk Venezuela.
 
Baca juga: Nama-nama Kandidat Kuat Pengganti Paus Fransiskus Terus Bermunculan

Gaya Kepemimpinan Kardinal Parolin

Parolin dikenal sebagai seorang moderator dan negosiator ulung, dengan pendekatan yang tenang, diplomatis dan penuh perhitungan. Gaya kepemimpinannya berbeda dari Paus Fransiskus yang lebih populis dan spontan.

Meskipun begitu, ia dinilai sebagai kandidat yang dapat melanjutkan warisan Fransiskus. Hubungannya yang erat dengan birokrasi Vatikan membuatnya menjadi pesaing kuat bagi mereka yang mendukung keberlanjutan.

Jika terpilih, banyak pihak memperkirakan Parolin akan membawa kembali semangat kepemimpinan yang lebih administratif dan terstruktur, namun tetap melanjutkan banyak reformasi Fransiskus, terutama dalam hal transparansi dan hubungan antaragama.

Posisi Strategis dan Kuat di Konklaf

Dengan jabatannya sebagai Sekretaris Negara, Parolin memiliki akses langsung ke berbagai keputusan penting Gereja dan jaringan luas di dalam Kuria Roma maupun konferensi para uskup dunia. Ini memberinya posisi yang sangat strategis dalam konklaf, terutama di antara para kardinal dari Eropa dan Amerika Latin.

Ia juga menjadi sosok Italia paling menonjol dalam bursa calon paus. Jika terpilih, ia akan menjadi paus asal Italia pertama setelah tiga paus non-Italia berturut-turut (Yohanes Paulus II, Benediktus XVI, dan Fransiskus).

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(M Rodhi Aulia)