Ilustrasi Gedung Wisma Danantara. Foto: dok Danantara.
Whisnu Mardiansyah • 20 October 2025 11:38
Jakarta: Danantara berperan sebagai mesin investasi nasional yang menggerakkan ekonomi tanpa membebani APBN. Lembaga ini berhak menerima dana dividen BUMN setiap tahun yang mencapai ratusan triliun rupiah. Dana tersebut diamanatkan untuk memperkuat sektor produktif dan industri masa depan. Sebagian dana juga ditempatkan dalam Surat Berharga Negara (SBN).
Analis Kebijakan Ekonomi APINDO, Ajib Hamdani, menyatakan penempatan dana di SBN merupakan praktik umum Sovereign Wealth Fund (SWF). Strategi ini biasa diterapkan pada masa awal pembentukan dana.
"Proyek strategis seperti energi baru, infrastruktur, atau industri teknologi tidak bisa langsung dibiayai. Perlu studi kelayakan, koordinasi, dan waktu. Sambil menunggu, dana harus tetap menghasilkan, bukan diam di rekening," jelas Ajib Hamdani, Senin, 20 Oktober 2025.
Instrumen SBN dipilih karena likuid dan berdenjominasi rupiah. Langkah ini menjaga nilai modal negara tanpa mengambil risiko belum terukur. Alokasi ke pasar publik tidak berhenti pada tahap awal saja. Porsi investasi di instrumen publik akan tetap dipertahankan secara permanen.
"Public market tetap penting, tapi porsinya akan makin proporsional ketika pipeline proyek strategis mulai jalan," katanya.