Aksi kekerasan geng kriminal bersenjata kerap terjadi di Haiti. (Anadolu Agency)
Willy Haryono • 14 September 2025 15:13
Port-au-Prince: Sedikitnya 42 orang dilaporkan tewas dalam serangan kelompok bersenjata di Labodrie, sebuah distrik nelayan kecil di Boucassin, Cabaret, sekitar 32 kilometer di utara ibu kota Haiti, pada Kamis lalu.
Menurut otoritas setempat, serangan tersebut dilakukan aliansi kelompok kriminal Viv Ansanm yang menembaki penduduk tanpa pandang bulu. Para korban termasuk anak-anak dan lansia.
Sejumlah penyintas menggambarkan pembantaian itu sebagai balas dendam atas tewasnya pemimpin Viv Ansanm di Cabaret, yang dikenal dengan nama Vladimir.
Anggota dewan administrasi Boucassin (CASEC), Baptiste Joseph Louis, menjelaskan bahwa tragedi ini bermula setelah baku tembak antara polisi dan kelompok bersenjata usai mereka merebut Arcahaie pada Sabtu. Polisi berhasil memukul mundur mereka hingga masuk ke wilayah Labodrie, tempat warga dituduh berkolaborasi dengan aparat.
“Para pria itu menyerbu masuk, mendobrak pintu rumah, dan menembaki anak-anak, orang tua, bahkan bayi. Satu keluarga beranggotakan empat orang, yaitu ibu, ayah, anak, dan nenek, ikut tewas,” kata Louis dalam wawancara dengan Radio Caraibes, dikutip Haitian Times, Minggu, 14 September 2025.
Ia menambahkan, sejumlah korban masih dinyatakan hilang, sementara banyak keluarga melarikan diri untuk berlindung di Arcahaie. Louis memperingatkan jumlah korban jiwa kemungkinan akan bertambah.
“Tragedi ini menyoroti kebutuhan mendesak akan intervensi negara yang efektif untuk mengakhiri impunitas dan memulihkan keamanan di wilayah tersebut,” ujarnya. (Kelvin Yurcel)
Baca juga: Serangan Geng Bersenjata di Haiti Tewaskan 50 Orang, Termasuk Anak-Anak