Kepala BKF Kemenkeu Febrio Nathan Kacaribu. Foto: Medcom.id/Husen.
M Ilham Ramadhan Avisena • 16 January 2025 12:26
Jakarta: Aktivitas perdagangan Indonesia pada 2024 kembali mencatatkan surplus, melanjutkan tren positif selama lima tahun berturut-turut. Hanya, surplus perdagangan pada 2024 mencapai USD31,04 miliar, lebih rendah dibandingkan capaian 2023 sebesar USD36,89 miliar.
Kendati nilai surplus perdagangan mengalami penurunan, namun dari sisi volume perdagangan, baik ekspor maupun impor, menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini mencerminkan cukup kuatnya dampak moderasi harga komoditas global sepanjang 2024.
"Surplus perdagangan yang kita capai untuk tahun kelima ini mencerminkan ketahanan yang baik dari perekonomian Indonesia. Penurunan nilai surplus terutama disebabkan oleh tren moderasi harga komoditas global pada 2024," ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu dikutip dari siaran pers, Kamis, 16 Januari 2025.
Ekspor Indonesia pada 2024 juga mencatatkan kinerja positif. Total nilai ekspor tercatat mencapai USD264,70 miliar, meningkat sebesar 2,29 persen dibandingkan pada 2023. Selain itu, volume ekspor juga tercatat mengalami peningkatan sebesar 5,37 persen (yoy).
Peningkatan kinerja ekspor tersebut utamanya didorong oleh ekspor nonmigas, khususnya dari sektor industri pengolahan, yang memberikan kontribusi signifikan sebesar 74,25 persen terhadap total ekspor di 2024. Besarnya kontribusi industri pengolahan ini mencerminkan geliat positif industri manufaktur.
Sementara itu, komoditas ekspor unggulan sepanjang 2024 didominasi oleh Bahan bakar mineral (HS27), Lemak dan minyak nabati (HS15), dan Besi dan baja (HS72), dengan share masing masing sebesar 15,94 persen, 10,78 persen, dan 10,37 persen terhadap total ekspor nonmigas Indonesia.
Baca juga: BPS: Ekspor Indonesia Desember 2024 Turun 2,2% |