Senjata buatan Amerika Serikat (AS) yang digunakan Israel untuk menyerang Gaza. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 15 January 2025 12:30
Gaza: Rekaman video yang disiarkan oleh jaringan televisi besar Amerika Serikat (AS) mengungkap keberadaan senjata yang dipasok AS di Gaza. Penggunaan senjata AS ini menuai kritik luas di media sosial.
Video tersebut, yang ditayangkan pada Minggu di program 60 Minutes CBS yang telah lama berjalan, menangkap adegan anak-anak yang duduk di atas reruntuhan dan bermain dengan selongsong amunisi yang dicetak dengan DOD untuk Departemen Pertahanan.
Menurut laporan tersebut, selongsong seperti itu umumnya ditemukan di seluruh Gaza.
Hala Rharrit, mantan pegawai Kementerian Luar Negeri yang mengundurkan diri April lalu karena dukungan Washington terhadap tindakan Israel di Gaza, mengungkapkan kekhawatirannya selama siaran tersebut.
"Apa yang terjadi di Gaza tidak akan dapat terjadi tanpa senjata AS. Itu tidak diragukan lagi," kata Rharrit, seperti dikutip Anadolu, Rabu 15 Januari 2025.
Dirinya menggambarkan pemandangan kehancuran dan korban yang sangat banyak pada anak-anak.
Rharrit ditempatkan di Dubai pada 7 Oktober tahun lalu. Bagian dari pekerjaannya adalah memantau pers Arab dan media sosial untuk mendokumentasikan bagaimana peran Amerika dalam perang Gaza dipersepsikan di Timur Tengah.
Ia ingat pernah ditegur oleh rekan-rekannya karena mencoba menampilkan gambar anak-anak yang menderita kelaparan dan serangan udara.
Rharrit juga berbagi cerita emosional saat melihat laporan tentang seorang gadis muda yang tewas dalam serangan udara, disandingkan dengan foto anak itu dalam balutan gaun putri yang tersenyum dan melambaikan tongkat sihir.
"Saya melihat anak saya dalam diri anak itu," kata Rharrit.
Sejak 7 Oktober 2023, kampanye militer Israel di Gaza dilaporkan telah merenggut lebih dari 46.500 nyawa warga Palestina, sebagian besar adalah wanita dan anak-anak, meskipun ada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera.
Mahkamah Pidana Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanan Yoav Gallant atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional.