Gaza terus dibombardir serangan udara Israel. Foto: Anadolu
Fajar Nugraha • 29 May 2025 09:10
Dakar: Duta Besar Israel untuk Senegal, Yuval Waks, dipaksa meninggalkan kampus universitas di Dakar setelah mahasiswa memprotes kehadirannya dan meneriakkan sejumlah slogan pro-Palestina, menurut rekaman yang beredar di media sosial.
Waks diundang untuk berbicara dalam sebuah konferensi tentang praktik hubungan internasional di Universitas Cheikh Anta Diop (UCAD)—lembaga pendidikan tinggi terbesar dan terkemuka di negara itu.
Namun, puluhan mahasiswa telah berkumpul di luar aula ketika ia tiba. Mereka meneriakkan slogan, seperti "Bebaskan Palestina," "Bebaskan Gaza," dan "Israel adalah penjahat perang." Video yang beredar itu menunjukkan mahasiswa mengibarkan bendera Palestina dan mencemooh utusan yang baru diangkat, mencegahnya untuk menyampaikan pidato.
“Waks pun akhirnya dikawal keluar oleh petugas keamanan dan meninggalkan kampus tanpa sempat menyapa hadirin. Para demonstran terus mengikutinya pergi seraya meneriakkan slogan-slogan dan melambaikan bendera,” sebut laporan Anadolu, Kamis 29 Mei 2025.
Waks diketahui menjabat sebagai duta besar nonresiden Israel untuk Gambia, Guinea, Guinea-Bissau, Tanjung Verde, dan Chad. Iamenyerahkan surat kepercayaannya kepada Presiden Senegal, Bassirou Diomaye Faye, pada 8 Mei lalu.
Sementara itu, Israel telah menutup jalur penyeberangan Gaza untuk bantuan kemanusiaan sejak 2 Maret, menyebabkan krisis kemanusiaan berkepanjangan di daerah kantong itu, Mereka menolak seruan internasional untuk gencatan senjata, dan tetap menyerang Gaza, menewaskan lebih dari 54.000 warga Palestina.