Tank Israel. (Atef Safadi/EPA-EFE)
Riza Aslam Khaeron • 26 February 2025 11:08
Damaskus: Militer Israel melancarkan serangan udara di wilayah selatan Suriah hanya beberapa jam setelah pemerintah baru Suriah menuntut agar pasukan Israel menarik diri dari wilayah yang diduduki. Serangan ini merupakan bagian dari kebijakan baru Israel untuk mempertahankan apa yang mereka sebut sebagai "zona keamanan" di wilayah tersebut.
Mengutip The New York Times (NYT) pada Selasa, 25 Februari 2025, militer Israel menyatakan bahwa mereka menargetkan "sasaran militer di selatan Suriah, termasuk markas dan lokasi yang berisi persenjataan." Pernyataan itu menambahkan bahwa "keberadaan aset dan pasukan militer di bagian selatan Suriah merupakan ancaman bagi warga Israel."
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan bahwa serangan tersebut adalah bagian dari "kebijakan baru" untuk memastikan "demiliterisasi di selatan Suriah."
Ia menegaskan bahwa "setiap upaya" oleh pasukan Suriah atau kelompok militan untuk mendirikan pangkalan di zona keamanan yang ditetapkan oleh Israel "akan dihadapi dengan serangan."
Serangan udara ini terjadi hanya beberapa jam setelah Presiden sementara Suriah, Ahmed al-Shara, memimpin konferensi nasional untuk membahas masa depan politik dan ekonomi negara tersebut.
Konferensi itu diakhiri dengan pernyataan yang mengecam tindakan Israel dan menyebutnya sebagai "pelanggaran kedaulatan Suriah yang terang-terangan." Pemerintah baru Suriah juga menyerukan komunitas internasional untuk menekan Israel agar menghentikan agresi tersebut.
Melansir ABC News, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa "Angkatan Udara kini menyerang dengan kuat di selatan Suriah sebagai bagian dari kebijakan baru yang telah kami tetapkan untuk menenangkan kawasan tersebut."
Katz menambahkan, "Kami tidak akan membiarkan selatan Suriah menjadi selatan Lebanon. Setiap upaya oleh pasukan rezim Suriah dan organisasi teroris negara itu untuk membangun kekuatan di zona keamanan selatan Suriah akan dihadapi dengan serangan."
| Baca Juga: Tepi Barat Diserang Israel, 12.000 Warga Palestina Mengungsi |