Jangan Sekadar Fasilitator, Pemerintah Diminta Desak Aplikator Beri THR Buat Ojol

Jakarta: Ketua Kelompok Fraksi (Kapoksi) NasDem Komisi IX DPR Irma Suryani mendesak Menteri Tenagakerja Yassierli berani menekan aplikator manajemen ojek online (ojol) agar memberikan tunjangan hari raya (THR) kepada mitra pengemudi. Pemerintah jangan sekadar memfasilitasi. 

"Manajemen ojol, pemilik aplikasi harus bisa membayarkan THR. Paksa untuk mereka membayarkan THR," tegas Irma dalam Podcast Orator Fraksi Partai NasDem DPR, Jumat, 21 Februari 2025.

Legislator NasDem dari Daerah Pemilihan Dapil Sumsel II itu mengungkapkan permintaan para pengemudi ojol tak muluk-muluk kepada aplikator. Mereka hanya meminta THR agar dapat merayakan lebaran bersama keluarga.

"Enggak material menurut saya, mereka juga enggak minta yang muluk-muluk kok, bagaimana mereka mendapatkan THR untuk bisa berlebaran dengan keluarga," ungkap Irma.
 

Baca juga: Menaker Masih Kaji soal THR Ojol

Menurut dia, besaran THR yang hendak diberikan kepada pengemudi ojol dapat dibicarakan secara dialogis. Faktor penting dari pemberian THR itu yakni empati kepada pengemudi ojol yang mengembangkan bisnis ojek online.

Menurut Irma, apabila permasalahannya ada di nominal, maka harus dikomunikasikan. Ia yakin bakal ada jalan keluar demi kebaikan bersama.

"Komunikasikan, sanggupnya berapa, ya disampaikan kepada pengemudi ojol," paparnya.

Ia menegaskan kontribusi pengemudi ojol sangat besar, tetapi belum mendapatkan timbal balik yang memadai dari aplikator. Aplikator dinilai harus memberikan perhatian dan memastikan memberikan THR kepada pengemudi ojol.

"Mereka modalnya kan aplikasi. Tanpa pengemudi ojol, manajemen ojol enggak dapet apa-apa. Jangan sampai perlindungannya tidak dapat, kesejahteraannya tidak difasilitasi pemerintah, tidak fair," ujar Irma.

Ia berharap pemerintah memastikan aspirasi pengemudi ojol soal THR terealisasi. "Pengemudi ojol ini menjadi lapangan pekerjaan, menurunkan tingkat pengangguran. Ini yang harus diperhatikan pemerintah," ungkapnya.