Indonesia Kebanjiran Rp9,24 Triliun Modal Asing Minggu Ini

Ilustrasi modal asing masuk. Foto: infiniti.id

Indonesia Kebanjiran Rp9,24 Triliun Modal Asing Minggu Ini

Husen Miftahudin • 9 August 2025 16:46

Jakarta: Bank Indonesia (BI) mencatat dana-dana asing masuk (inflow) membanjiri pasar keuangan domestik selama sepekan. Ini terjadi saat pemberlakuan tarif resiprokal Amerika Serikat (AS), dimana Indonesia terkena tarif impor sebesar 19 persen.

Berdasarkan data transaksi pada 4-7 Agustus 2025, dana dari investor asing (nonresiden) tercatat beli neto sebanyak Rp9,24 triliun. Mengalirnya dana asing di pasar keuangan domestik pada minggu ini terjadi di semua instrumen.

Terbesar pada pasar saham dimana investor bule masuk ke pasar keuangan domestik sebanyak Rp6,27 triliun. Disusul Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) yang masuk sebesar Rp2,33 triliun dan pasar Surat Berharga Negara (SBN) yang menjejali pasar keuangan Indonesia 640 miliar.

"Selama 2025, berdasarkan data setelmen sampai dengan 7 Agustus 2025, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp61,13 triliun di pasar saham dan Rp98,77 triliun di SRBI, serta beli neto sebesar Rp58,73 triliun di pasar SBN," ungkap Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Ramdan Denny Prakoso, dikutip dari rilis Perkembangan Indikator Stabilitas Nilai Rupiah, Sabtu, 9 Agustus 2025.

Adapun premi risiko atau Credit Default Swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 74,21 basis poin (bps) per 7 Agustus 2025 dari 73,68 bps per 1 Agustus 2025. CDS merupakan indikator untuk mengetahui risiko berinvestasi di SBN.

Semakin besar skor CDS, maka risiko berinvestasi di SBN juga semakin tinggi. Sebaliknya jika skor semakin kecil, maka risiko investasinya juga semakin rendah.
 

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat


(Ilustrasi modal asing dalam bentuk dolar AS. Foto: dok MI/Rommy Pujianto)
 

Rupiah menguat


Mengalirnya modal asing ke pasar keuangan Indonesia membuat nilai tukar rupiah perkasa di hadapan dolar Amerika Serikat (AS). Rupiah sukses memukul kedigdayaan mata uang Negeri Paman Sam tersebut.

Diketahui, aliran modal asing di dalam negeri erat kaitannya dengan pergerakan nilai tukar. Sebab, salah satu faktor aliran modal asing adalah tingkat kepercayaan investor, yang juga menjadi salah satu faktor dalam pergerakan nilai tukar.

Mengacu data Bloomberg, Jumat, 8 Agustus 2025, rupiah menguat enam poin atau setara 0,04 persen hingga ke posisi Rp16.292 per USD dibandingkan sebelumnya di posisi Rp16.316 per USD.
 
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah juga menguat hingga 22 poin atau setara 0,13 persen menjadi Rp16.285 per USD.
 
Sedangkan berdasarkan data Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (disingkat Jisdor), mata uang Garuda ini terpantau berada di posisi Rp16.299 per USD.

"Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia," tegas Ramdan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)