Selandia Baru dan India Mulai Negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas

Ilustrasi. Foto: dok MI.

Selandia Baru dan India Mulai Negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas

Husen Miftahudin • 17 March 2025 16:46

Jakarta: Selandia Baru dan India telah sepakat untuk memulai negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas (FTA) yang komprehensif pada April mendatang. Hal ini diumumkan setelah pertemuan Menteri Perdagangan kedua negara pada Minggu lalu di New Delhi.

Melansir laman Xinhua, Senin, 17 Maret 2025, Perdana Menteri Selandia Baru Christopher Luxon menyatakan pengumuman ini merupakan terobosan besar dalam hubungan ekonomi antara India dan Selandia Baru. Pertemuan tersebut melibatkan Menteri Perdagangan dan Investasi Selandia Baru Todd McClay, dan Menteri Perdagangan India Piyush Goyal.

"India memiliki potensi yang signifikan bagi Selandia Baru dan akan memainkan peran penting dalam menggandakan ekspor Selandia Baru berdasarkan nilai dalam dekade berikutnya," tambah Luxon.

McClay menegaskan bersamaan dengan negosiasi perjanjian perdagangan, Selandia Baru akan terus berinvestasi untuk membangun koneksi yang lebih kuat, mendalam, dan berkelanjutan dengan India di seluruh pilar hubungan bilateral.
 
Baca juga: Surplus Neraca Dagang RI Menyusut Jadi Rp51 Triliun

Potensi besar perjanjian perdagangan


Perjanjian FTA yang komprehensif antara Selandia Baru dan India diharapkan dapat membuka peluang baru bagi kedua negara dalam hal perdagangan barang dan jasa, investasi, dan kerja sama ekonomi.

India merupakan salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia, dan Selandia Baru telah menargetkan India sebagai pasar yang strategis untuk ekspornya. Saat ini, Selandia Baru mengekspor produk seperti produk susu, buah-buahan, dan daging ke India.

Dengan adanya FTA, kedua negara berharap dapat meningkatkan nilai perdagangan bilateral dan memperluas jenis produk yang diperdagangkan. Hal ini akan menciptakan peluang baru bagi para eksportir dan pengusaha di kedua negara, serta meningkatkan hubungan ekonomi yang saling menguntungkan.

Negosiasi FTA yang akan segera dimulai merupakan bukti nyata dari upaya kedua negara untuk memperkuat hubungan ekonomi dan meningkatkan kerja sama dalam berbagai bidang.

Diharapkan, perjanjian ini akan membuka pintu bagi kerja sama ekonomi yang lebih erat di masa depan, termasuk dalam sektor-sektor strategis seperti teknologi, pendidikan, dan pariwisata.


(Ilustrasi. Foto: dok Kemenkeu)
 

Kesepakatan perdagangan bebas


Meskipun negosiasi FTA ini merupakan langkah positif bagi kedua negara, proses negosiasi tidak akan selalu mudah. Kedua negara memiliki sistem perdagangan dan peraturan yang berbeda, dan akan ada beberapa isu yang perlu dinegosiasikan dengan hati-hati.

Namun, dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, diharapkan negosiasi FTA ini akan berhasil dan menghasilkan perjanjian yang saling menguntungkan bagi kedua negara.

Perjanjian ini diharapkan dapat membuka peluang baru bagi para pelaku bisnis, memperkuat hubungan ekonomi bilateral, dan memicu pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan bagi kedua negara.

Dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, negosiasi FTA ini diharapkan akan menghasilkan perjanjian yang saling menguntungkan dan membawa manfaat bagi rakyat kedua negara. (Laura Oktaviani Sibarani)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)