Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. Foto: Dok Metrotvnews.com
M Ilham Ramadhan Avisena • 13 March 2025 12:59
Jakarta: Pemerintah berkeras deflasi yang terjadi di dua bulan pertama tahun ini terjadi karena kebijakan yang diambil pengambil keputusan. Karenanya narasi pelemahan daya beli menyebabkan deflasi ditolak mentah-mentah oleh pemerintah.
"Turun (deflasi) itu karena policy, bukan karena permintaanya tidak ada," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis, 13 Maret 2025.
Deflasi yang terjadi, lanjutnya, dipicu oleh kebijakan yang disebut banyak membantu dan meringankan beban masyarakat. Beberapa di antaranya ialah diskon 50 persen tarif listrik yang diberikan pada Januari-Februari 2025, misalnya, telah menekan pengeluaran masyarakat dan mendorong terjadinya deflasi.
Selain itu, Ani mengungkapkan, pemerintah juga memberikan kebijakan diskon tarif tiket pesawat, hingga diskon tarif tol untuk menunjang mobilitas masyarakat pada momen Lebaran tahun ini.
"Banyak yang memberikan interpretasi kita deflasi karena masyarakat lesu, tidak juga karena banyak administered price itu yang dilakukan sejak awal tahun ini. Kita turunkan harga tiket pesawat pada titik-titik yang biasanya harga melonjak. Ini berkontribusi terhadap penurunan harga, itu deflasi," kata dia.
Baca juga:
Hingga Akhir Februari 2025, APBN Defisit Rp31,2 Triliun |