Ekonomi Tiongkok Kehilangan Momentum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Ekonomi Tiongkok. Foto: Unsplash.

Ekonomi Tiongkok Kehilangan Momentum untuk Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Arif Wicaksono • 15 September 2024 11:53

Beijing: Perekonomian Tiongkok  kehilangan momentum pada Agustus karena aktivitas melambat secara menyeluruh.
 

Baca juga: Tiongkok Berhadapan dengan Hantu Deflasi


Menurut Biro Statistik Nasional (NBS) produksi industri Tiongkok naik 4,5 persen dari tahun lalu di bawah perkiraan median sebesar 4,7 persen. Hal ini menandai perlambatan pertumbuhan selama empat bulan berturut-turut, periode terpanjang sejak September 2021.

Penjualan eceran meningkat 2,1 persen, melambat dari bulan sebelumnya dan tidak mencapai proyeksi ekonom sebesar 2,5 persen. Investasi pada aset tetap dan properti sama-sama mengecewakan. Perlambatan berkelanjutan dalam produksi industri menunjukkan bahwa bagian ekonomi Tiongkok yang lebih tangguh pun mulai kehilangan daya tarik.

Pelemahan tersebut semakin menggelapkan prospek pertumbuhan karena permintaan domestik berjuang untuk bangkit sementara investasi pemerintah belum juga meningkat.

“Data bulan Agustus pada dasarnya menutup peluang untuk mencapai target resmi pertumbuhan 5 persen pada tahun 2024, kecuali jika pimpinan puncak bersedia meluncurkan paket stimulus besar-besaran,” kata Kepala Ekonom untuk wilayah Tiongkok Raya di ANZ Raymond Yeung dikutip dari Business Times, Minggu 15 September 2024.

Data tersebut menunjukkan gambaran suram bagi ekonomi terbesar kedua di dunia. Sebagian besar bank global, termasuk JPMorgan Chase, kini memperkirakan ekonomi Tiongkok akan tumbuh kurang dari target 5 persen tahun ini.

Mizuho Securities Asia memangkas perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto tahun 2024 dari 4,8 persen menjadi 4,7 persen pada hari Jumat, dengan alasan apa yang disebutnya sebagai implementasi kebijakan yang tidak memadai oleh pejabat Tiongkok. Para ekonom telah meminta Beijing untuk memperkenalkan lebih banyak stimulus setelah ekonomi tumbuh pada laju terlemahnya dalam lima kuartal.

langkah-langkah terbaru untuk dorong ekonomi Tiongkok

NBS menuturkan pihak berwenang akan mempercepat penerapan langkah-langkah kebijakan untuk membantu perekonomian karena mereka juga berupaya melakukan reformasi struktural dan menjaga terhadap risiko.

“Kita harus menyadari bahwa dampak buruk yang timbul akibat perubahan lingkungan eksternal semakin meningkat, tuntutan efektif di dalam negeri masih belum mencukupi, dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan masih dihadapkan pada berbagai kesulitan dan tantangan,” jelas dia.

Presiden Xi Jinping mendesak pejabat pemerintah untuk secara cermat melaksanakan kebijakan ekonomi yang ada pada sisa tahun ini guna mencapai tujuan pembangunan ekonomi dan sosial sepanjang tahun.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)