BKPRMI siap bantu TNI ke Gaza jika dibutuhkan. Foto: BKPRMI
Fajar Nugraha • 25 June 2024 15:27
Jakarta: Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) siap mengirimkan 1.000 kader terlatih Brigade Masjid untuk membantu TNI yang menjaga keamanan dan membantu pengungsi penduduk serta anak-anak di Gaza, Palestina.
Hal ini menyambung ucapan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto pada pertemuan KTT Kemanusiaan untuk Palestina di Yordania beberapa waktu lalu. Prabowo menyebutkan, Indonesia siap mengirim pasukan perdamaian ke Gaza jika dibutuhkan.
“Kesiapan kita mengirimkan relawan-relawan Brigade BKPRMI terlatih ke Gaza, karena selama ini telah dibina dengan Skill (Keahlian) yang mumpuni di DPW, DPD, DPK BKPRMI se Indonesia yang khusus membantu dibidang kesehatan, rehabilitasi, dapur umum dan Trauma Healing,” ujar Ketua Umum DPP BKPRMI, Datuk H Said Aldi Al Idrus SE MM kepada wartawan di Hotel Borobudur, Jakarta usai menghadiri acara Silaturahim Wakil Grand Syaikh Al Azhar Mesir Prof Dr Muhammad Abd Rahman Ad Duwainy bersama tokoh masyarakat dan dubes negara-negara Islam, Senin 24 Juni 2024.
“Merekalah yang selama ini kita terjunkan di lokasi-lokasi bencana seperti banjir, gempa Bumi,Tsunami di Aceh,Yogyakarta, Palu dan Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sumbar. Maka dari itu, Kita siap menurunkan 1.000 kader terlatih itu ke Gaza untuk membantu TNI yang sedang memberikan pertolongan kepada warga dan anak-anak Palestina,” kata Said Aldi.
BKPRMI memiliki lima Asas dan Citra Pemuda Remaja Masjid, yakni Muwahhid (Pemersatu), Mujahid (Pejuang), Musyaddid (Pelurus), Muaddib (Pendidik) dan Mujaddid (Pembaharu). Atas dasar itu, tegas Said Aldi, pihaknya meyakini kader-kader terpilih dan terlatih Brigade Masjid siap menjalani misi kemanusiaan di Gaza, Palestina.
Said menjelaskan bahwa terdorongnya BKPRMI untuk mengirim kader terlatih ke Gaza, disebabkan kondisi warga dan anak-anak Palestina yang sangat memprihatinkan akibat dari serangan brutal yang tanpa rasa kemanusiaan tentara Israel.
“Mereka selalu dihantui rasa ketakutan dan trauma yang mendalam akibat serang brutal tentara Zionis, Israel. Kelaparan, kehilangan anggota keluarga, rumah yang telah hancur sehingga harus tinggal di kamp pengungsian dengan kesedihan yang mendalam, membuat BKPRMI memutuskan siap untuk menurunkan kader terlatihnya di bidang kesehatan, dapur umum, rehabilitasi, serta perlindungan buat anak anak dan bayi Melalui lembaga LPPKS dan LPPKM yang telah terlatih di lokasi bencana berat selama ini,” tegas Said Aldi.
“Ini bukan persoalan agama tapi ini masalah kemanusian serius yang harus cepat diselesaikan. Meskipun BKPRMI telah menyalurkan bantuan sebesar Rp6 miliar lebih dari hasil sumbangan masyarakat dan DPW, DPD ustadz ustadzah, santri BKPRMI se-Indonesia,dan sampai hari ini sejak 4 bulan yang lalu DPP BKPRMI siapkan air bersih kepada pengungsi di Gaza utara. Namun itu tidak abdol rasanya kalau BKPRMI tidak turun langsung membantu saudara-saudara di Palestina kalau diizinkan Pemerintah Indonesia dan PBB,” sambung Ketua umum Dunia Melayu Dunia Islam (DMDI) Indonesia ini.
Said Aldi kembali menegaskan bahwa BKPRMI sangat mendukung langkah dan kebijakan International Criminal Court (ICC) atau Jaksa Mahkamah Pidana Internasional yang mengeluarkan Surat Perintah Penangkapan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk bertanggungjawab atas kejahatan perang dan kemanusiaan.
“ICC jangan ragu untuk menangkap Benjamin Netanyahu, karena kejahatan kemanusiaan yang dilakukannya dinilai luar biasa biadabnya. Kita juga mengimbau masyarakat dunia untuk mendukung ICC agar bisa menangkap Perdana Menteri Israel itu. Kalau tidak bisa dilakukan, lebih baik bubarkan saja,” pungkas Said Aldi.