Bendera Amerika Serikat. Foto: Freepik
Jakarta: Amerika Serikat berminat untuk bekerjasama dalam bidang bioteknologi pertanian dengan Indonesia.
Hal itu disampaikan Under Secretary for Economic Growth US Department of States Jose Fernandez saat bertemu dengan Menteri Koordinator Bidang perekonomian Airlangga Hartarto.
Airlangga menyampaikan, Pemerintah Indonesia terbuka untuk kerja sama bioteknologi dengan AS seperti pada komoditas padi, jagung, dan tebu.
Kerja sama tersebut salah satunya juga telah dilakukan melalui penelitian pada bidang bioteknologi antara Universitas di Indonesia seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Universitas di AS.
“Pemerintah telah bekerja sama dengan sejumlah universitas untuk mengembangkan laboratorium pada beberapa komoditas seperti beras, jagung, dan tebu serta penggunaan bioetanol untuk bahan bakar ramah lingkungan,” ungkap Airlangga dalam siaran pers, Selasa, 16 Juli 2024.
Dia juga mengatakan, pemerintah saat ini juga sedang mengembangkan sejumlah food estate untuk menjaga keamanan pangan di seluruh Indonesia.
Pemanfaatan teknologi SMR
Dalam pertemuan itu, Airlangga juga menyinggung pemanfaatan teknologi Small Modular Reactor (SMR) sebagai Pembangkit Tenaga Listrik
“Mempertimbangkan Indonesia sebagai negara kepulauan yang besar, diperlukan kapasitas energi listrik yang sesuai dengan kondisi geografis Indonesia. Reaktor nuklir yang dihasilkan melalui modular SMR, dapat dimanfaatkan untuk kebutuhan tersebut,” jelas Airlangga.
Selanjutnya, Under Secretary Fernandez menyebutkan pihaknya akan siap untuk mendukung penggunaan SMR dan mendorong pihak swasta agar dapat membantu pengembangan dan kajian kelayakan untuk pembangunan reaktor tersebut di Indonesia.
Terdapat beberapa pelaku usaha pengelola reaktor nuklir untuk tenaga listrik yang menyatakan minat kerja sama di Indonesia.
Menurutnya, Indonesia juga telah memiliki beberapa laboratorium nuklir untuk kegiatan penelitian dan pengembangan.