Ilustrasi mobil listrik. Foto: Nissan
Jakarta: Pemerintah berharap penjualan mobil listrik atau electric vehicle (EV) terus meningkat setiap tahun.
Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Kemenko Maritim dan Investasi, Rachmat Kaimuddin mengungkapkan di 2023 permintaan mobil listrik baru mencapai 17 ribu unit dan diharapkan tahun ini sebanyak 50 ribu unit mobil listrik bisa terjual.
"Permintaan mobil listrik memang masih rendah. Tahun lalu 17 ribu unit dan tahun ini harapannya bisa 50 ribu," ujarnya dalam konferensi pers International Battery Summit, dilansir Media Indonesia, Kamis, 11 Juli 2024.
Menurut, Rachmat, rendahnya penjualan mobil listrik karena permintaan yang masih kurang dari masyarakat. Pemerintah terus memberi insentif dalam berbagai kebijakannya untuk meningkatkan permintaan masyarakat.
Memperkuat ekosistem kendaraan listrik
Bila permintaan masyarakat terus bertambah, menurutnya, perlahan penjualan mobil listrik akan bertambah dan di sisi lain turut memperkuat ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.
"Harus dimulai dari demand itu yang kita coba kita mengajak masyarakat untuk beli EV atau motor. Kalau mahal kita buat kebijakan subsidi dan lainnya. Kalau kurang teknologi kita mengundang dari luar negeri siapa yang mau bikin baterai di Indonesia," jelas dia.
Lebih lanjut, dia menyebut ekosistem kendaraan listrik merupakan industri strategis yang harus dikembangkan Indonesia. Dia meyakini dengan sumber daya yang kaya, Indonesia bisa menjadi pemain global.
"Industri strategis bagaimanapun harus dibuat, itu proses panjang harus dari hulu kita bangun dan harus kolaborasi semua pihak. Pemerintah mendukung dengan regulasi, industri hadir, periset juga," ucap dia.