Eks Penyidik KPK: Pansel Harus Bekerja Profesional, Hindari Intervensi Politik

Gedung KPK. Medcom.id/Fachri Audhia Hafiez

Eks Penyidik KPK: Pansel Harus Bekerja Profesional, Hindari Intervensi Politik

Fachri Audhia Hafiez • 15 July 2024 15:24

Jakarta: Panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merupakan benteng untuk menghasilkan calon pemimpin terbaik untuk Lembaga Antirasuah. Pansel diminta agar bekerja dengan profesional.

"Saatnya pansel bekerja profesional untuk menghindari berbagai internvensi politik. Sehingga, pansel mampu jadi benteng yang menghasilkan 10 calon berintergitas," kata Ketua IM57+ Institute Praswad Nugraha melalui keterangan tertulis, Senin, 15 Juli 2024.

Pimpinan KPK memiliki peran sangat strategis. Sehingga, pansel menjadi penentu memilih figur terbaik untuk mengisi pimpinan KPK.

"Harapan agar pansel mampu memilih pimpinan yang luar biasa menjadi jalan pengembalian KPK menjadi lembaga yang dipercaya publik menjadi kewajiban," ujar Praswad.

Dia menyinggung soal Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai penanggungjawab segala upaya pemberantasan korupsi di Indonesia. Menurut dia, ini merupakan kesempatan akhir untuk Jokowi meninggalkan legacy baik dengan mendorong terpilihnya pimpinan yang baik, dan mampu mengembalikan kepercayaan publik.

"Presiden terpilih pun tidak bisa tinggal diam karena dia lah yang akan bekerja selama lima tahun ke depan dengan komisioner KPK terpilih. Pimpinan KPK bermasalah tentu akan menghambat kerja ke depan," jelas Praswad.
 

Baca Juga: 

Kualitas Kinerja Pansel Capim KPK Akan Terlihat saat Pengumuman Lolos Administrasi

 

Pendaftaran capim dan Dewan Pengawas (Dewas) KPK dibuka hingga Senin, 15 Juli 2024. Seleksi ini dilakukan menyusul berakhirnya masa jabatan pimpinan dan Dewas KPK pada 20 Desember 2024.

Pendaftar capim sudah mencapai 210 orang dan Dewas 142 orang. Data ini tercatat per Senin, 15 Juli 2024, pukul 06.50 WIB.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Achmad Zulfikar Fazli)