Intel Tunda Rencana Bangun Pabrik Cip di Jerman dan Polandia

Chicago: Raksasa pembuat cip Intel mengatakan pihaknya menunda rencananya untuk membangun dua pabrik pembuat cip raksasa di Jerman dan Polandia.
 

Baca juga: Bank Besar Jerman Hadapi Kenaikan Risiko Pinjaman

Pengumuman ini akan menjadi pukulan telak bagi pemerintah Jerman dan Polandia yang telah memberikan subsidi besar kepada proyek tersebut dan menyebutnya sebagai dorongan bagi industri nasional mereka.

“Kami akan menghentikan sementara proyek-proyek kami di Polandia dan Jerman selama sekitar dua tahun berdasarkan permintaan pasar yang diantisipasi,” jelas CEO Intel Pat Gelsinger, dilansir Business Times, Selasa, 17 September 2024.

Di Jerman, pekerjaan konstruksi proyek Intel seharusnya dimulai pada 2023, tetapi terhenti setelah perang Ukraina menyebabkan inflasi melonjak.

Pejabat Jerman dan perusahaan tersebut kemudian terlibat dalam pembicaraan mengenai pembiayaan selama berbulan-bulan, tetapi kedua belah pihak akhirnya menandatangani kesepakatan pada Juni 2023, yang mencakup peningkatan subsidi.

Jerman meningkatkan subsidi untuk proyek pabrik senilai 30 miliar euro menjadi hampir 10 miliar euro, sekitar tiga miliar lebih banyak dari yang ditawarkan pertama kali.

Di Polandia, Intel telah menerima USD1,8 miliar untuk mendirikan pabrik semikonduktor di dekat Wroclaw.

Namun Intel baru-baru ini meningkatkan kapasitas di Eropa melalui pabrik kami di Irlandia, yang akan tetap menjadi pusat utama kami di Eropa di masa mendatang.

Subsidi negara uni eropa

Negara-negara Uni Eropa tengah berupaya untuk meningkatkan produksi semikonduktor, yang digunakan dalam berbagai hal mulai dari jet tempur hingga telepon pintar, dan mengurangi ketergantungan pada Asia setelah kekurangan akibat pandemi melanda beberapa industri, dan perang Rusia di Ukraina memunculkan risiko ketergantungan yang berlebihan.

Intel juga mengatakan akan menerima pendanaan langsung hingga USD3 miliar dari pemerintah AS, untuk meningkatkan produksi semikonduktornya bagi militer AS.

Perusahaan itu juga mengatakan akan bekerja sama dengan Departemen Pertahanan untuk meningkatkan ketahanan sistem teknologi AS.