AS Bantah Terlibat dalam Serangkaian Ledakan Pager di Lebanon

Korban ledakan pager yang dialami kelompok Hizbullah di Lebanon. Foto: Anadolu

AS Bantah Terlibat dalam Serangkaian Ledakan Pager di Lebanon

Fajar Nugraha • 18 September 2024 09:42

Washington: Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Selasa 17 September 2024 bahwa mereka tidak tahu sebelumnya dan tidak terlibat dalam ledakan massal pager yang digunakan oleh Hizbullah, Lebanon, seraya mendesak Iran menahan diri sebagai tanggapan.

"Saya dapat memberi tahu Anda bahwa AS tidak terlibat di dalamnya, AS tidak mengetahui insiden ini sebelumnya dan, pada titik ini, kami sedang mengumpulkan informasi," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Matthew Miller kepada wartawan, seperti dikutip Anadolu, Rabu 18 September 2024.

Miller menolak berkomentar tentang kecurigaan luas bahwa ledakan itu dilakukan oleh Israel, yang secara teratur saling serang dengan Hizbullah setelah serangan 7 Oktober di Israel oleh Hamas.

Ledakan itu terjadi setelah berminggu-minggu diplomasi pribadi oleh Amerika Serikat untuk mencegah pembalasan besar Iran terhadap Israel atas pembunuhan kepala politik Hamas, Ismail Haniyeh, saat berkunjung ke Teheran.

Miller mengatakan pesan AS kepada Iran tetap tidak berubah.

"Kami mendesak Iran untuk tidak memanfaatkan insiden apa pun untuk mencoba menambah ketidakstabilan dan meningkatkan ketegangan di kawasan itu," kata Miller.

Seorang utusan senior AS, Amos Hochstein, sehari sebelumnya bertemu dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan pejabat Israel lainnya saat ia berusaha mencegah perang skala penuh melawan Lebanon.

"Kami ingin melihat resolusi diplomatik untuk konflik antara Israel dan Hizbullah," kata Miller.

"Kami ingin melihat resolusi yang memungkinkan puluhan ribu warga Israel yang telah mengungsi dari rumah mereka dan puluhan ribu warga Lebanon yang telah mengungsi dari rumah mereka untuk dapat kembali ke rumah," tegas Miller.

Namun Miller menyarankan bahwa Hizbullah -,yang dianggap sebagai kelompok teroris oleh Amerika Serikat,- adalah sasaran yang tepat untuk diserang, tanpa mengonfirmasi keterlibatan Israel.

"Anggota teroris dari organisasi teroris adalah target yang sah bagi negara-negara untuk melancarkan operasi terhadap mereka," kata Miller.

Amerika Serikat adalah sekutu dekat Israel dan musuh Iran sejak revolusi Islam 1979 menggulingkan Shah yang berorientasi Barat.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)