Presiden Prabowo diharapkan bisa menyadarkan Presiden Xi Jinping bahwa Indonesia teman Tiongkok. (Kementerian Pertahanan RI)
Marcheilla Ariesta • 8 November 2024 21:10
Jakarta: Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan perdana usai ia dilantik sebagai kepala negara Indonesia. Negara pertama yang akan ia datangi adalah Tiongkok.
Pengamat hubungan internasional dari Synergy Policies, Dinna Prapto Raharja mengatakan, kunjungan ini diharapkan dapat membicarakan soal prinsip dasar dalam hubungan internasional dan bilateral antarnegara.
Dinna mengatakan, suasana internasional bakal penuh ketegangan, disinformasi, rasa tidak percaya dan nantinya Tiongkok maupun Indonesia berada dalam posisi-posisi yang mungkin terdesak untuk mengambil keputusan cepat.
"Kondisi seperti itu, Tiongkok bisa diajak untuk melihat Indonesia sebagai teman, bisa diajak untuk berpikir, karena punya kepentingan yang sama mengantisipasi yang terburuk," kata Dinna kepada Medcom.id, Jumat, 18 November 2024.
Menurutnya, sebaiknya Tiongkok juga ikut memikirkan konsekuensi dari keputusannya, salah satunya ketika mereka ditekan Amerika Serikat (AS).
"Jadi dengan mengingatkan Tiongkok bahwa Indonesia itu bisa diajak bicara, bisa diajak mengambil keputusan, itu mudah-mudahan membuat Xi Jinping merasa bahwa dia tidak sendiri dan tidak perlu merasa terlalu terpojok dalam situasi politik apapun," imbuh Dinna.
Ia menambahkan, Indonesia harus bisa membawa negara-negara besar seperti Tiongkok sadar akan persaingan antar negara. Menurut Dinna, Prabowo harus bisa menunjukkan pada Tiongkok bahwa dampak persaingan tersebut tidak hanya mereka yang merasakannya.
Selain itu, kata Dinna, perlu diingatkan kepada Presiden Tiongkok, Xi Jinping bahwa apapun yang akan dihadapi, rakyat adalah yang paling penting.
"Rakyat harus tetap bisa mendapatkan hak-hak dasarnya, dan Indonesia bisa dijadikan mitra," terang Dinna.
Selain itu, terkait dengan isu lingkungan hidup, kata Dinna, Indonesia punya interest yang sama dengan Tiongkok untuk bertransisi dengan cepat ke energi terbarukan dan perlu dikembangkan kapasitas untuk sumber daya manusia, teknologi dan sebagainya.
"Dan apapun situasinya Indonesia dan Tiongkok harus menjadi yang terdepan untuk perhatian pada lingkungan hidup," pungkas Dinna.
Baca juga: Tiba di Beijing, Presiden Prabowo Bertemu dengan Presiden Tiongkok pada 9 November