KUAI RI Minta Korsel Intensifkan Pencarian 2 ABK WNI Korban Kapal Tenggelam

KUAI RI Seoul Zelda Wulan Kartika meminta otoritas Korsel mengintensifkan pencarian para ABK yang masih hilang, terutama 2 ABK WNI. (Kemenlu RI)

KUAI RI Minta Korsel Intensifkan Pencarian 2 ABK WNI Korban Kapal Tenggelam

Willy Haryono • 9 November 2024 08:32

Seoul: Menindaklanjuti tenggelamnya kapal penangkap ikan “Geumseong 135” yang dinaiki 11 anak buah kapal warga negara Indonesia (ABK WNI) di sekitar perairan pulau Jeju, pada 8 November 2024, KUAI RI Seoul  Zelda Wulan Kartika telah menemui jajaran pemerintahan Korea Selatan terkait, antara lain Menteri Kelautan dan Perikanan, Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan, Gubernur Provinsi Jeju, serta Kepala Pusat Komando Manajemen Kecelakaan.
 
KUAI RI menyampaikan keprihatinan dan belasungkawa atas tragedi yang terjadi, serta apresiasi mendalam atas upaya Pemerintah Korea yang bergerak cepat dalam mengerahkan upaya pencarian dan penyelamatan ABK.
 
Untuk para ABK yang masih belum ditemukan, khususnya 2 ABK WNI, KUAI RI juga meminta agar upaya pencarian terus dilakukan secara intensif. “Upaya pencarian 2 ABK WNI agar terus dilakukan, bahkan kalau perlu melewati batas 3x24 jam,” ujarnya, dalam keterangan Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu, 9 November 2024.
 
Sebagaimana telah menjadi instruksi langsung Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, jajaran pejabat Korsel menyampaikan komitmen untuk terus melakukan pencarian terhadap ABK yang hilang, termasuk jaminan atensi dan perawatan terhadap 9 ABK WNI yang berhasil diselamatkan. Pemerintah Korsel akan terus menyampaikan berbagai perkembangan di lapangan.
 
Selain melakukan pertemuan dengan perwakilan pemerintah Korsel, KUAI RI juga menemui 9 ABK WNI yang berhasil diselamatkan guna memastikan semua dalam kondisi baik dan sehat. Selagi berbincang dengan para ABK, KUAI RI menyampaikan keprihatinan mendalam, termasuk komitmen pencarian 2 ABK WNI yang belum ditemukan.

KUAI RI meminta agar para ABK WNI untuk dapat tenang, beristirahat, dan melakukan komunikasi dengan keluarga masing-masing di Indonesia sehingga tidak terjadi kepanikan.
 
“Pemerintah Republik Indonesia melalui KBRI Seoul, dengan bantuan pihak setempat, akan terus bekerja untuk memastikan perhatian dan pelindungan yang optimal bagi seluruh ABK WNI,” ucapnya.
 
Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, kapal penangkap ikan berbendara Korea “Geumseong 135” telah tenggelam di perairan pulau Jeju, Korsel pada 8 November 2024 pukul 04.33 waktu setempat. Kapal berawakkan 27 ABK yang terdiri dari 16 WN Korea dan 11 WN Indonesia.

Pada pencarian Jumat kemarin, 15 ABK berhasil ditemukan, termasuk 9 ABK WNI. Sementara 12 ABK lain, di antaranya 10 WN Korea dan 2 WNI, dilaporkan masih belum ditemukan hingga saat ini.
 
Sembilan ABK WNI yang berhasil diselamatkan berada dalam kondisi baik dan telah mendapat perawatan medis di Seobu Public Health Center, Jeju.
 
KBRI Seoul terus melakukan koordinasi dan komunikasi intensif dengan berbagai pihak terkait di Korea Selatan, seperti Kementerian Luar Negeri, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Korean Coast Guard serta para agen dan pemilik kapal. Upaya saat ini difokuskan untuk mencari ABK yang masih hilang.
 
Kasus ini telah menjadi pemberitaan utama di Korea Selatan. Presiden Yoon Suk-yeol telah memerintahkan jajarannya untuk memobilisasi seluruh sumber daya dan personel dalam melakukan pencarian dan penyelamatan para ABK, termasuk perawatan dan pemulihan bagi ABK yang telah diselamatkan.

Baca juga:  Dua WNI Dinyatakan Hilang saat Kapal Ikan Tenggelam di Korea Selatan

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)