Menko Perekonomian Airlangga Hartarto. Foto: dok Kemenko Perekonomian.
Fetry Wuryasti • 29 January 2024 20:35
Jakarta: Pemerintah untuk tahun ini telah memutuskan untuk menyalurkan bantuan langsung tunai berjudul mitigasi risiko pangan untuk tiga bulan hingga Maret 2024.
Setiap bulan, 18,8 juta penerima akan mendapatkan bantuan tersebut sebesar Rp200 ribu. Pemberian bantuan ini akan disalurkan pada Februari 2024, dengan langsung memberikan sebanyak Rp600 ribu kepada para penerima manfaat.
"Itu akan dievaluasi tiga bulan lagi. Dan untuk tiga bulan pertama akan diberikan pada Februari, yang besarnya Rp200 ribu per bulan. Ini menggantikan program El Nino yang tahun kemarin diberikan di akhir tahun sebesar Rp200 ribu per bulan juga, atau total Rp400 ribu," kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto pada konferensi pers High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) di Jakarta, Senin, 29 Januari 2024.
Adapun anggaran yang disiapkan untuk BLT mitigasi risiko pangan untuk tiga bulan hingga Maret sekitar Rp11,25 triliun. Selain itu, pemerintah juga memutuskan menyalurkan program bantuan pangan, berupa bantuan beras sampai Juni sebesar 10 kg.
Penerima BLT mitigasi risiko pangan akan berbeda dengan penerima bantuan pangan yang sebanyak 22 juta penerima. Airlangga memaklumi biasanya akan ada pertanyaan di masyarakat mengapa hanya menerima bantuan pangan beras namun tidak menerima BLT Tunai. Hal tersebut, kata Airlangga, akan tergantung dengan data yang diinput dari kementerian terkait.
"Ini baru kami anggarkan, sampai Maret, yang disetujui Menteri Keuangan dievaluasi tiga bulan. Baru yang berikutnya kami lihat kembali," tutur Airlangga.
Terkait data yang berbeda, Direktur Utama Bulog Bayu Krisnamurthi memastikan pada minggu ini dan minggu depan verifikasi data akan selesai dan dilaporkan kepada Menteri Dalam Negeri.
"Insyaallah minggu ini dan minggu depan verifikasi data selesai. Bulog akan menyalurkan langsung bantuan pangan yang Januari dan Februari secara berurutan. Sehingga tidak terlalu lama semuanya akan sudah bisa disalurkan," jelas Bayu.
Baca juga: Kemenkeu Akui Sumber Anggaran BLT Mitigasi Risiko Pangan Masih Dicari