Perang 13 Bulan Israel-Hizbullah Tewaskan Lebih dari 3.000 Orang di Lebanon

Asap dari serangan udara Israel di Lebanon. (EPA-EFE)

Perang 13 Bulan Israel-Hizbullah Tewaskan Lebih dari 3.000 Orang di Lebanon

Willy Haryono • 5 November 2024 11:30

Beirut: Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan bahwa lebih dari 3.000 orang telah tewas dalam konflik selama 13 bulan antara Israel dan kelompok Hizbullah.

Angka tersebut lebih besar dua kali lipat dibandingkan perang sebelumnya antara kedua pihak dua dekade lalu, menggarisbawahi tingginya eskalasi yang terjadi dalam konflik saat ini.

Konflik Israel-Hizbullah belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Israel menyatakan telah melakukan operasi baru yang menyasar infrastruktur Hizbullah di berbagai lokasi di Lebanon serta beberapa di Suriah. Sebagai balasan, Hizbullah terus meluncurkan puluhan roket ke wilayah utara Israel, mempertahankan intensitas pertempuran.

Hizbullah mulai melakukan serangan roket ke Israel sehari setelah kelompok pejuang Palestina Hamas melancarkan serangan mendadak pada 7 Oktober 2023, yang memicu peperangan di Gaza. Kedua kelompok ini diketahui memiliki hubungan dekat dengan Iran.

Hingga saat ini, konflik Israel-Hizbullah sebagian besarnya terkonsentrasi di sepanjang perbatasan. Namun, ketegangan meningkat tajam pada 23 September, ketika Israel melakukan serangan udara besar-besaran ke wilayah selatan dan timur Lebanon serta pinggiran selatan Beirut, yang menewaskan ratusan orang dan mengakibatkan hampir 1,2 juta warga Lebanon mengungsi.

Israel memulai invasi darat ke Lebanon selatan pada 1 Oktober, walau serangan ini menimbulkan kerusakan besar di desa-desa perbatasan, kemajuan pasukan Israel di wilayah Lebanon masih terbatas.

Israel mengeklaim telah berhasil menghancurkan sejumlah senjata dan pusat komando Hizbullah di dekat perbatasan, termasuk jaringan terowongan yang dibangun kelompok itu.

Kemenkes Lebanon melaporkan adanya tambahan korban pada hari Minggu, dengan 16 orang tewas dan 90 terluka, sehingga jumlah korban tewas mencapai 3.002 jiwa dan lebih dari 13.492 terluka. Laporan tersebut tidak membedakan antara warga sipil dan pejuang Hizbullah. Israel mengeklaim bahwa ratusan anggota Hizbullah telah terbunuh dalam pertempuran.

Di sisi Israel, korban jiwa mencapai 72 orang, termasuk 30 tentara, menurut kantor Perdana Menteri Israel. Konflik ini juga menyebabkan lebih dari 60.000 warga Israel harus mengungsi.

Sebagai perkembangan tambahan, Israel mengumumkan penghentian perjanjian yang sebelumnya memfasilitasi pekerjaan badan PBB untuk pengungsi di Lebanon, yang diperkirakan dapat berdampak pada bantuan kemanusiaan bagi para pengungsi akibat perang yang masih berlangsung. (Angel Rinella)

Baca juga:  Rentetan Serangan Israel Gempur Lebanon, 52 Orang Tewas 72 Terluka

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)