Ilustrasi pertanian. Foto: MI/Amiruddin Abdullah Reubee.
Media Indonesia • 8 November 2023 09:58
Banjarmasin: Para petani di Desa Antasan Segara, Kecamatan Mandastana, Kabupaten Barito Kuala memanfaatkan badan jalan usaha tani untuk bercocok tanam menyusul kondisi lahan pertanian yang rusak akibat banjir saat musim penghujan dan terbakar saat kemarau.
Para petani ini adalah warga transmigran blok Bahandang 2 penempatan tahun 2002 yang masih bertahan. Informasi dihimpun ada 16 keluarga transmigrasi yang memilih tetap bertahan karena tidak ada pilihan lain. Sementara ratusan keluarga lainnya telah meninggalkan lokasi akibat kondisi lahan pertanian jenis rawa pasang surut tersebut kurang subur.
"Lahan pertanian di sini kurang subur, juga rawan bencana banjir saat musim hujan dan terbakar saat kemarau. Karena itu kami memanfaatkan badan jalan untuk ditanami agar bisa bertahan," kata salah seorang warga transmigrasi Bahandang 2, Mistar, 58, Rabu, 8 November 2023.
Berkilo-kilo meter badan jalan di kawasan eks transmigran Bahandang sejak beberapa tahun terakhir telah disulap menjadi areal pertanian holtikultura seperti cabai, tomat, daun bawang dan sayuran. Sebagian petani tetap memanfaatkan lahan pertanian rawa pasang surut untuk menanam padi.
Usaha pertanian di badan jalan ini cukup berhasil, terlebih di saat harga sayuran yang melambung tinggi menjelang akhir tahun seperti sekarang ini.
Namun kondisi lokasi permukiman transmigrasi Bahandang 2 di Desa Antasan Segara ini cukup memprihatinkan. Setelah sekian lama ditinggalkan mayoritas transmigran, warga yang masih bertahan harus menghadapi kondisi buruknya akses jalan sehingga membuat kawasan ini sulit dijangkau.