Filipina. Foto: Unsplash.
Manila: Perekonomian Filipina tumbuh 6,3 persen pada kuartal kedua dibandingkan tahun sebelumnya, didorong oleh belanja pemerintah dan investasi. Capaian ini lebih kuat dari pertumbuhan 5,8 persen yang direvisi naik pada kuartal pertama. Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan pertumbuhan produk domestik bruto tahunan sebesar 6,2 persen.
"Hal ini membuat pertumbuhan PDB semester pertama menjadi 6,0 persen, menempatkan perekonomian pada jalur yang tepat untuk memenuhi target pertumbuhan setahun penuh sebesar enam hingga 7,0 persen," kata Menteri Perencanaan Ekonomi Filipina Arsenio Balisacan, dilansir Channel News Asia, Kamis, 8 Agustus 2024.
Dia meyakini Inflasi, yang telah menghambat belanja konsumen, akan kembali ke tren menurun dalam jangka panjang meskipun tak mengatakan kemungkinan pergerakan suku bunga.
Inflasi naik
Data Badan Statistik Filipina menunjukan inflasi tahunan naik 4,4 persen pada Juli karena tingginya biaya makanan dan utilitas atau melampaui perkiraan 4,1 persen dalam jajak pendapat Reuters dan lebih tinggi dari angka 3,7 persen pada Juni. Inflasi rata-rata 3,7 persen dalam tujuh bulan pertama, mendekati batas atas target bank sentral dua persen hingga empat persen tahun ini.
Hal ini membuat Gubernur Bangko Sentral ng Pilipinas (BSP) Eli Remolona mengatakan penurunan suku bunga pada Agustus akan sedikit lebih kecil kemungkinannya karena inflasi meningkat.
Otoritas moneter Filipina akan bertemu pada 15 Agustus untuk meninjau suku bunga kebijakannya, yang telah dipertahankan pada 6,5 persen pada enam pertemuan terakhir. Pengamat pasar telah menafsirkan pernyataan Remolona sebelum data inflasi sebagai sinyal kemungkinan pemotongan.
Bank sentral secara terpisah mengatakan dalam sebuah pernyataan tren penurunan umum dalam inflasi dapat diharapkan mulai bulan ini karena perintah pemerintah untuk menurunkan tarif beras.