Jepang. Foto: Unsplash.
Tokyo: Output pabrik Jepang pada Januari turun pada laju tercepat sejak Mei 2020, karena penurunan produksi kendaraan bermotor menambah kekhawatiran tentang kerapuhan perekonomian Jepang yang tergelincir ke dalam resesi akhir tahun lalu.
Data dari Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang menunjukkan
output industri turun 7,5 persen pada bulan Januari dibandingkan bulan sebelumnya.
Angka ini sedikit lebih buruk dari perkiraan median pasar yang memperkirakan penurunan sebesar 7,3 persen, dengan penurunan
output di 14 dari 15 industri yang disurvei METI.
METI juga menurunkan penilaian
output industri untuk pertama kalinya sejak Juli tahun lalu, dengan menunjukkan tantangan bagi perekonomian ketika mencoba untuk pulih dari resesi pada akhir tahun lalu. Analis di Capital Economics mengatakan data menunjukkan PDB mungkin mengalami kontraksi lagi pada kuartal ini.
“Penurunan produksi industri pada bulan Januari menunjukkan PDB akan turun lagi pada kuartal ini, yang akan menambah pandangan bahwa perekonomian Jepang sedang dalam resesi,” kata Asisten Ekonom di Capital Economics Gabriel Ng dikutip dari
Channel News Asia, Kamis, 29 Februari 2024.
Penurunan produksi paling besar terjadi pada kendaraan bermotor, turun 17,8 persen pada Januari dibandingkan bulan sebelumnya. Penurunan output pada mobil penumpang biasa dan sistem penggerak listrik menurunkan angka keseluruhan.
Penangguhan mobil Toyota
Produsen mobil Jepang Toyota Motor pada Januari menangguhkan pengiriman beberapa model setelah menemukan penyimpangan dalam uji sertifikasi untuk mesin diesel yang dikembangkan oleh afiliasi Toyota Industries.
Unit mobil kecil Toyota, Daihatsu, juga terus menunda produksi di pabrik dalam negeri hingga Januari karena kesalahan terkait uji keselamatan tabrakan yang dicurangi. Perusahaan telah memulai kembali operasinya secara bertahap pada bulan ini.
“Penurunan produksi terkait mobil, yang tetap sangat kuat di tengah stagnasi produksi (industri) karena lemahnya permintaan barang global, merupakan pukulan besar bagi perekonomian Jepang,” kata Ekonom di Daiwa Securities Kota Suzuki.
Manufaktur mesin listrik dan peralatan elektronik informasi dan komunikasi, termasuk baterai lithium-ion, juga merosot 8,3 persen.
"Penurunan produksi baterai lithium-ion sebesar 21,4 persen sebagian disebabkan oleh penyesuaian produksi kendaraan listrik di seluruh dunia," kata seorang pejabat METI.
Tren kenaikan produksi masih lambat
Produsen yang disurvei oleh Kementerian Perindustrian memperkirakan output yang disesuaikan secara musiman akan meningkat 4,8 persen di Februari dan naik 2,0 persen di Maret. Namun, perkiraan kenaikan produksi pada bulan Februari dan Maret tidak cukup besar untuk mengimbangi penurunan Januari.