Laba Bersih BTPN Turun 24%

BTPN. Foto: BTPN.

Laba Bersih BTPN Turun 24%

Arif Wicaksono • 27 February 2024 11:41

Jakarta: PT Bank BTPN Tbk (BTPN) mencetak kenaikan kredit 2023. Dalam kinerjanya pada 2023, BTPN mencatatkan peningkatan total penyaluran kredit sebesar tujuh persen yoy menjadi Rp156,56 triliun dari Rp146,12 triliun pada akhir 2022.
 

baca juga:

Pengusaha Minta Suku Bunga Kredit Bisa Turun Pasca-Pemilu


Direktur Utama BTPN Henoch Munandar menjelaskan, peningkatan kredit tersebut terutama didorong oleh penyaluran pinjaman kepada nasabah korporasi, usaha kecil dan menengah, dan Jenius. BTPN mencatat pertumbuhan rasio pembiayaan inklusif makroprudensial (RPIM) menjadi 29,14 persen per akhir Desember 2023 dari 24,57 persen pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Namun, laba bersih setelah pajak BTPN (konsolidasi) yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat Rp2,358 triliun pada akhir 2023, lebih rendah 24 persen yoy," jelas dia dalam keterangan tertulis, Selasa, 27 Februari 2024.

Penurunan ini disebabkan oleh keputusan perusahaan untuk menambah pencadangan kredit sebesar Rp1,210 triliun. Perusahaan menambah pencadangan kredit juga sebagai bentuk antisipasi berakhirnya POJK relaksasi kredit restrukturisasi pada 31 Maret 2024.

Walaupun laba menurun, Henoch Munandar menjelaskan pendapatan bunga bersih BTPN naik tiga persen year-on-year (yoy) menjadi Rp12,04 triliun dari Rp11,68 triliun tahun sebelumnya. Kenaikan bunga bersih tersebut membuat Net Interest Margin (NIM) terjaga di level 6,45 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 6,32 persen.

"Kenaikan pendapatan bunga bersih, yang terutama dikontribusikan oleh pendapatan bunga dari kredit yang diberikan, juga mendorong kenaikan pendapatan operasional BTPN sebesar tiga persen yoy, yang kemudian menghasilkan pertumbuhan pre-provision operating profit (PPOP) menjadi Rp6.511 miliar dari Rp6.498 miliar," jelas dia.

BTPN juga menjaga kualitas kredit tetap baik. Rasio gross non-performing loan (NPL) turun ke level 1,36 persen pada akhir 2023 dari level 1,43 persen pada periode yang sama tahun lalu. Rasio ini lebih rendah dibanding rata-rata industri yang tercatat sebesar 2,2 persen pada akhir Desember 2023.

Kenaikan dana murah

Saldo Current Account & Saving Account (CASA) BTPN tercatat meningkat sebesar 10 persen yoy dari Rp40,16 triliun menjadi Rp44,19 triliun pada akhir 2023. Rasio CASA juga mengalami peningkatan dari 35 persen menjadi 40,8 persen.

Sementara itu, total deposito mengalami penurunan sebesar 14 persen yoy menjadi Rp64,01 triliun, yang berdampak pada penurunan total dana pihak ketiga (DPK) BTPN sebesar enam persen yoy dari Rp114,87 triliun pada akhir Desember 2022 menjadi Rp108,20 triliun pada akhir Desember 2023. Penurunan ini terkait upaya BTPN untuk mengoptimalkan biaya dana.

Meski demikian, BTPN masih dapat menjaga rasio likuiditas dan pendanaan berada di tingkat yang sehat, dengan liquidity coverage ratio (LCR) mencapai 199,7 persen dan net stable funding ratio (NSFR) 113,8 persen per 31 Desember 2023. Perseroan mencatat rasio kecukupan modal capital adequacy ratio (CAR) yang kuat di 29,9 persen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arif Wicaksono)