Ilustrasi. Foto: Medcom.id
Fetry Wuryasti • 22 February 2024 09:14
Jakarta: Menanggapi keputusan Bank Indonesia (BI) yang menahan suku bunga acuan di level 6,00 persen, Wakil Ketua Umum Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Bidang Energi Minyak dan Gas Bobby Ghafur Umar mengatakan hal tersebut sudah diperkirakan.
Meski demikian, pengusaha berharap akan penurunan suku bunga segera, terutama tingkat suku bunga pinjaman, setelah keputusan Pemilu. Hal tersebut demi bisa menggerakan dan ekspansi usaha.
Melihat di sisi global, di Amerika Serikat (AS) sebagai salah satu acuan utama suku bunga global, Fed Rate diperkirakan baru akan turun di semester II-2024. Sebab pada periode tersebut akan ada Pemilu di AS. Sehingga ekonomi akan digenjot naik.
"Jadi sudah diantisipasi pasar untuk ada kemungkinan penurunan Fed Rate," kata Bobby saat dihubungi, dikutip Kamis, 22 Februari 2024.
Di sisi lain, saat ini situasi yang dinantikan dari kalangan dunia usaha, terkait investasi dan sebagainya, semua menunggu hasil pemilu. Kini pemilu sudah selesai. Pengusaha berharap semua bisa ditetapkan final segera di 20 Maret nanti.
"Setelah itu kita move on. Maksudnya mulai berpikir jangka panjang lagi ke depan," kata Bobby
Ini perlu sekali likuiditas di pasar, yaitu harapannya dengan penurunan suku bunga. Pengusaha berharap segera selesai acara Pemilu, ekonomi bergerak lagi. "Karena untuk mengejar ekonomi dari lima persen menuju tujuh persen, kita perlu menggerakan lagi roda perekonomian," kata Bobby.
Baca juga: BI Putuskan Tetap Mempertahankan BI-Rate 6%