Thailand. Foto: Unsplash.
Bangkok: Thailand merencanakan langkah-langkah stimulus dalam jangka pendek untuk meningkatkan perekonomiannya, yang diperkirakan hanya tumbuh 2,5 persen tahun ini padahal seharusnya Thailand bisa tumbuh setidaknya 3,5 persen per tahun.
Negara dengan perekonomian terbesar kedua di Asia Tenggara ini tertinggal dibandingkan negara-negara lain di kawasan, dengan pertumbuhan sebesar 1,5 persen pada kuartal pertama, melambat dari pertumbuhan 1,7 persen pada kuartal sebelumnya.
Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira mengatakan pada pengarahan setelah pertemuan para menteri ekonomi untuk mencari cara untuk menghidupkan kembali pertumbuhan.
"Perekonomian mempunyai potensi yang baik untuk tumbuh setidaknya 3,5 persen per tahun. Kita harus melakukan semua yang kita bisa. Saya tidak akan puas dengan 2,5 persen,” tambah dia dikutip dari
Channel News Asia, Selasa, 28 Mei 2024.
Langkah-langkah tersebut akan mencakup penyediaan akses kredit bagi usaha kecil, menawarkan langkah-langkah perpajakan dan mempercepat pengeluaran pemerintah, kata para pejabat dalam pengarahan tersebut.
Pichai mengatakan akan bertemu dengan kepala bank sentral untuk meninjau kisaran target inflasi satu persen dan tiga persen, yang akan menghasilkan pengaturan suku bunga yang tepat. Inflasi tahunan berada di bawah kisaran target selama setahun.
Penurunan suku bunga
Perdana Menteri Thailand Sretha Thavisin telah mendesak bank sentral untuk menurunkan suku bunga guna membantu kegiatan perekonomian. Namun bank sentral menolak untuk tunduk pada tekanan, mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam satu dekade, yaitu 2,50 persen. Tinjauan suku bunga berikutnya adalah pada 12 Juni.
Biro Anggaran mengatakan rencana anggaran tambahan sebesar 122 miliar baht (USD3,34 miliar) untuk tahun fiskal 2024, yang bertujuan membantu membiayai skema stimulus rumah tangga.
"Pengeluaran tambahan ini akan mematuhi undang-undang disiplin fiskal dan akan meningkatkan defisit anggaran sebesar 112 miliar baht (USD3,1 miliar)," Direktur Biro Anggaran Thailand Chalermphol Pensoot.
Para ekonom dan dua mantan gubernur bank sentral mengatakan program bantuan tersebut, yang masing-masing akan memberikan 10.000 baht kepada 50 juta warga Thailand untuk dibelanjakan di komunitas mereka, tidak bertanggung jawab secara fiskal.
Bulan lalu, Kementerian Keuangan Thailand memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi 2024 menjadi 2,4 persen dari 2,8 persen. Namun pertumbuhan tersebut bisa mencapai 3,3 persen jika rencana stimulus diterapkan pada kuartal keempat berjalan sesuai rencana.