Korut disebut kirim tambahan amunisi ke Rusia. (KCNA/Kyodo)
Marcheilla Ariesta • 20 November 2024 19:21
Seoul: Badan mata-mata Korea Selatan (Korsel) mengonfirmasi Korea Utara (Korut) telah mengekspor amunisi dan peluncur artileri tambahan ke Rusia. Menurut badan itu, pasukan Korea Utara di Rusia telah "sebagian" terlibat dalam pertempuran.
Korea Utara diduga mengirim senjata ke Rusia untuk mendukung invasi Moskow ke Ukraina.
Bulan lalu, Korea Selatan mengatakan Pyongyang telah mengirim sekitar 7.000 kontainer berisi senjata yang diduga ke Rusia selama dua bulan terakhir, sehingga jumlah total kontainer menjadi 20.000.
"Selain rudal artileri, Korea Utara juga telah mengekspor artileri gerak sendiri 170 mm dan howitzer 240 mm," kata Badan Intelijen Nasional, atau NIS, sebagaimana dikutip oleh anggota parlemen Korea Selatan selama sidang pada Rabu, 20 November 2024.
Dikutip dari Radio Free Asia, para anggota parlemen, yang diberi pengarahan oleh NIS, menambahkan bahwa beberapa pasukan Korea Utara yang dikerahkan ke Rusia dalam perang Ukraina telah berpartisipasi dalam pertempuran bersama Brigade Lintas Udara dan unit Marinir Rusia.
"Para prajurit yang ditugaskan di garis depan Kursk sedang menjalani pelatihan taktis dan anti-drone. Beberapa telah berpartisipasi dalam operasi tempur,” kata anggota parlemen tersebut, mengutip NIS dan merujuk pada wilayah Rusia yang diserbu pasukan Ukraina pada awal Agustus.
Menanggapi beberapa laporan media tentang pasukan Korea Utara yang menyerah, ditangkap, atau menderita korban, NIS mengatakan, “Ada banyak informasi yang saling bertentangan, jadi kami sedang dalam proses mengonfirmasi rincian yang tepat.”
Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan mengatakan bahwa pasukan Korea Utara telah berperang melawan pasukan Ukraina di Kursk.
AS memperkirakan lebih dari 10.000 tentara Korea Utara telah dikirim ke wilayah Rusia barat daya di perbatasan dengan Ukraina dan telah memulai operasi tempur bersama pasukan Rusia. Namun, baik Moskow maupun Pyongyang tetap bungkam mengenai kehadiran pasukan Korea Utara.
Baca juga: Ukraina Rilis Klip Audio Penyadapan Radio Komunikasi Korut-Rusia