Netanyahu Tawarkan Rp80 Miliar untuk Pembebasan Tawanan dari Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Foto: Anadolu

Netanyahu Tawarkan Rp80 Miliar untuk Pembebasan Tawanan dari Gaza

Fajar Nugraha • 20 November 2024 13:52

Yerusalem: Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menawarkan hadiah sebesar USD5 juta atau sekitar Rp80 miliar untuk setiap tawanan Israel yang berhasil dibebaskan dari Gaza, dalam kunjungannya ke Gaza pada Selasa 19 November 2024. Tawaran ini juga mencakup jaminan jalan keluar aman bagi siapa saja yang membantu pembebasan tawanan.

“Siapa pun yang membawa kami satu tawanan, akan menemukan jalan keluar aman bagi dirinya dan keluarganya. Selain itu, kami juga akan memberikan USD5 juta untuk setiap tawanan,” ujar Netanyahu saat meninjau Koridor Netzarim, sebuah jalur penting yang memisahkan Gaza utara dan selatan, dilansir dari Al Jazeera, Rabu 20 November 2024.

Pemerintah Israel memperkirakan saat ini masih ada 101 tawanan di Gaza. Namun, sebagian dari mereka diyakini telah meninggal dunia akibat kondisi buruk selama masa penahanan. Netanyahu menegaskan komitmen untuk membawa pulang seluruh tawanan, dengan menyatakan bahwa pembebasan mereka adalah prioritas utama pemerintahnya.

Tawaran ini disampaikan di tengah tekanan besar dari keluarga tawanan yang menggelar aksi protes di Israel. Mereka mendesak Netanyahu untuk mencapai kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas demi menyelamatkan nyawa anggota keluarga mereka. 

Namun, Netanyahu bersikeras bahwa operasi militer tetap menjadi satu-satunya cara untuk membebaskan seluruh tawanan. Ia juga menekankan bahwa perang melawan Hamas akan terus berlanjut hingga tujuan tersebut tercapai.

Di sisi lain, pengamat politik menyebut langkah Netanyahu ini sebagai upaya untuk menjaga stabilitas pemerintahan ultranasionalisnya. Penutupan konflik dikhawatirkan memicu investigasi resmi terkait kegagalan keamanan Israel menjelang serangan Hamas pada 7 Oktober. 

Selain itu, Netanyahu saat ini juga berada di bawah penyelidikan atas kasus dugaan korupsi.

Sementara itu, Hamas menyatakan bahwa Israel tidak serius dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata. Mereka menganggap tawaran Netanyahu sebagai propaganda semata. Netanyahu juga memuji operasi militer Israel di Gaza yang dianggapnya telah mencapai hasil signifikan. 

“Di Gaza tengah dan di seluruh wilayah ini, kami telah mencapai hasil luar biasa. Hamas tidak akan pernah kembali berkuasa di Gaza,” katanya.

Respons internasional

Di tengah konflik ini, sebuah komite khusus PBB menyatakan bahwa kebijakan Israel di Gaza menunjukkan ciri-ciri genosida. Mereka juga menuduh Israel menggunakan kelaparan sebagai alat perang terhadap warga Palestina

Hingga kini, serangan Israel telah menyebabkan hampir 44.000 warga Palestina tewas dan melukai lebih dari 104.000 orang lainnya.

Pemimpin G20 yang berkumpul di Rio de Janeiro juga menyerukan gencatan senjata menyeluruh di Gaza dan Lebanon. Mereka menyatakan keprihatinan mendalam atas situasi kemanusiaan yang "katastrofik" di Gaza serta ketegangan yang meningkat di Lebanon. (Muhammad Reyhansyah)

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Fajar Nugraha)