Unjuk rasa pro-Palestina berlangsung di Sydney, Australia. (EPA-EFE)
Willy Haryono • 6 October 2024 18:31
Melbourne: Ribuan pengunjuk rasa pro-Palestina turun ke jalan di seluruh Australia menjelang peringatan 7 Oktober, yang menandai satu tahun sejak perang antara Israel dan kelompok pejuang Palestina Hamas di Jalur Gaza.
Demonstrasi terjadi di Melbourne, Sydney, dan Adelaide, yang menyerukan gencatan senjata di Gaza dan Lebanon. Protes itu terjadi di tengah kekhawatiran bahwa konflik tersebut dapat meningkat menjadi perang yang lebih luas di Timur Tengah.
Melansir dari Independent, Minggu, 6 Oktober 2024, para pengunjuk rasa memenuhi jalan-jalan di beberapa kota Australia sehari sebelum peringatan satu tahun serangan 7 Oktober oleh kelompok pejuang Palestina Hamas ke Israel selatan, yang menewaskan sekitar 1200 orang.
Ketegangan meningkat lebih lanjut ketika Israel dan Iran terlibat aksi saling serang. Belakangan, situasi kian memburuk setelah Israel melancarkan serangan ke Lebanon.
Para pengunjuk rasa di Australia, termasuk anak-anak yang mengenakan keffiyeh berwarna dan berbalut bendera Palestina, terlihat menyerukan "Bebaskan Palestina." Banyak yang mendesak pemerintah Australia untuk menjatuhkan sanksi kepada Israel atas dugaan kejahatan perang di Timur Tengah.
"Saya muak dan lelah dengan keterlibatan pemerintah ini," kata Rafah Chaleb, seorang warga Palestina di Australia seperti dikutip The Guardian. Ia menambahkan bahwa komunitasnya merasa terpukul atas berlanjutnya perang di Gaza.
"Kami hanya menginginkan perdamaian, dan kami ingin Australia menekan Israel. Setiap gerakan kecil akan sangat membantu meningkatkan kesejahteraan komunitas kami dan menegakkan keadilan," ucapnya.
Sejak invasi Israel ke Gaza pada 7 Oktober, setidaknya 41.870 warga Palestina telah tewas dan 97.166 lainnya terluka, menurut kementerian kesehatan Gaza yang dikelola HMAS.
Selama periode ini, operasi militer Israel di Tepi Barat telah mengakibatkan kematian setidaknya 678 warga Palestina.
Hanya dalam dua minggu, operasi darat dan serangan udara Israel di dekat Beirut selatan telah menewaskan lebih dari 2000 orang, menurut kementerian kesehatan Lebanon.
Baca juga: Khawatirkan Keselamatan Warga, Australia Berusaha Larang Aksi Pro-Palestina