Lebih dari 500 Atlet Tewas akibat Serangan Israel di Gaza

Serangan Israel telah berdampak parah pada bidang olahraga Palestina. (Anadolu Agency)

Lebih dari 500 Atlet Tewas akibat Serangan Israel di Gaza

Willy Haryono • 8 October 2024 20:35

Gaza: Sejak serangan Israel di Jalur Gaza dimulai pada 7 Oktober 2023, lebih dari 500 atlet, wasit, dan petinggi bidang olahraga telah tewas, termasuk hampir 300 pemain sepak bola, banyak di antaranya adalah anak-anak dan anggota akademi olahraga.

Otoritas kesehatan Gaza melaporkan bahwa jumlah korban tewas serangan Israel telah mencapai hampir 42.000, dengan sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak, sementara lebih dari 97.100 lainnya terluka.

Pesepak bola, pelatih, dan wasit termasuk di antara korban

Mengutip dari Anadolu Agency, Selasa, 8 Oktober 2024, serangan Israel telah berdampak parah pada bidang olahraga Palestina, merenggut nyawa banyak pelatih, wasit, dan atlet, termasuk anak-anak.

Salah satu korban pertama yang menonjol adalah Hani Al-Masdar, pelatih Tim Sepak Bola Olimpiade Palestina, yang tewas dalam serangan udara Israel di bulan Januari. Pada April, tiga pemain sepak bola muda dari Akademi Al-Wahda di Gaza tewas dalam serangan di Deir al-Balah.

Pada bulan Juni, tiga pemain sepak bola Al-Ahli Gaza—Ahmad Abu al-Atta, Anas Iqilan, dan Muhammad Barakat—tewas. Barakat, kapten tim, dikenal sebagai "Legenda Khan Younis" karena dedikasinya yang lama kepada Klub Pemuda Khan Younis.

Pelari Olimpiade pertama Palestina, Majed Abu Maraheel, meninggal dunia pada Juli karena gagal ginjal, akibat pemadaman listrik yang disebabkan pengeboman Israel. Hani Mesmeh, wasit internasional FIFA dari Palestina, juga tewas dalam serangan udara di bulan Juni.

Pada 14 November 2023, pemain bola voli Palestina Hassan Zuaiter dan Ibrahim Qassi'a tewas dalam pengeboman di kamp pengungsi Jabaliya.

Penghancuran Infrastruktur Olahraga Gaza

Serangan Israel telah menghancurkan hampir 90 persen infrastruktur olahraga di Gaza, dengan stadion, fasilitas pelatihan, dan gimnasium dibom, dibakar, atau dibuldoser. Dalam beberapa kasus, lapangan sepak bola telah dialihfungsikan menjadi kuburan sementara.

Pada Januari 2024, muncul rekaman yang memperlihatkan pasukan Israel menggunakan Stadion Yarmouk sebagai pusat penahanan sementara bagi tahanan Palestina.

Tiga bulan berselang, Asosiasi Sepak Bola Palestina (PFA) mengajukan petisi kepada FIFA, yang menyerukan penangguhan dan sanksi Israel atas pelanggaran hak asasi manusia dan hukum humaniter di Gaza.

September lalu, penilaian hukum independen mendukung permintaan PFA, yang merekomendasikan tindakan hukuman terhadap Asosiasi Sepak Bola Israel.

Pekan kemarin, Dewan FIFA menyetujui petisi PFA dan memulai penyelidikan atas dugaan pelanggaran hak asasi manusia oleh Israel.

Baca juga:  Gaza Berubah Jadi Kuburan Akibat Perang Brutal Israel

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)