Ilustrasi. Foto: dok Pertamina.
Media Indonesia • 18 October 2023 18:16
Jakarta: Sekretaris Jenderal (Sekjen) Dewan Energi Nasional (DEN) Djoko Siswanto menjelaskan pemerintah membutuhkan Rp50 triliun untuk penyiapan cadangan penyangga energi (CPE) hingga 2030.
CPE merupakan ketersediaan sumber energi yang disimpan secara nasional yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam mengatasi kondisi krisis dan darurat energi.
Dilansir laman resmi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), jenis sumber energi yang termasuk dalam CPE adalah minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM) dengan menjaga stabilitas selama 30 hari.
"Dalam CPE ada dana sekitar Rp50 triliun untuk komoditinya. Selama ini minyak mentah kita kan masih impor. Kita harus punya cadangan, kalau nanti perang, terus enggak ada, gimana. Cadangan energinya sekitar 30 hari," jelas Djoko dalam konferensi pers acara Energy Transitions Conference & Exhibition, Jakarta, Rabu, 18 Oktober 2023.
Selain minyak mentah dan BBM, cadangan energi lain yang harus disediakan pemerintah ialah mengamankan pasokan elpiji. Saat ini, hampir 80 persen gas elpiji masih diimpor dari negara lain.
"Kalau nanti negara-negara enggak mau ekspor elpiji ke kita, kan kita akan kekurangan elpiji. Makanya, harus ada cadangan elpiji juga," tambah Djoko.
Baca juga: Cemas Harga Minyak Tinggi Akibat Konflik Hamas-Israel, Menteri ESDM: Bisa Kerek Harga BBM