Ilustrasi. Foto: dok MI/Immanuel.
Jakarta: Meskipun standar kekayaan berubah seiring zaman, emas tetap menjadi simbol kekayaan dan prestise. Emas memiliki nilai stabil, berbeda dengan mata uang yang cenderung terdepresiasi.
Oleh karena itu, harga emas biasanya meningkat seiring waktu. Hal itu disebabkan beberapa alasan mengapa emas begitu berharga. Melansir laman Logam Mulia Antam, berikut hal yang membuat emas berharga:
Logam mulia yang masih sangat langka
Emas merupakan logam mulia yang langka dibandingkan dengan jenis logam lainnya, seperti perak, tembaga, dan lain-lain. Hal itu disebabkan oleh emas yang terletak di dalam bumi dan perkembangannya tidak begitu banyak. Sekitar 45 negara yang mempunyai tambang emas, termasuk Indonesia. Biaya pengolahan emas sangat besar, sehingga ketersediaan emas batangan murni terbatas dan harganya sangat mahal.
Ketahanan emas yang luar biasa
Harga emas semakin tinggi karena keunggulannya sebagai logam mulia yang sangat tahan terhadap korosi dan karat. Tentunya berbeda dengan logam lain seperti perak, tembaga, dan besi yang cenderung terdegradasi seiring waktu. Penting untuk diketahui bahwa kualitas emas berbeda dengan jenis lainnya, emas tidak mengalami penurunan kualitas walaupun disimpan bertahun-tahun.
Identik dengan kemegahan
Selama ratusan tahun, emas menjadi simbol kekayaan dan keindahan bagi keluarga kerajaan secara turun-temurun. Hal Ini mendasari reputasinya sebagai "logam mulia". Selain itu, emas juga menjadi alat tukar perdagangan utama di masa lalu dengan koin-koin yang sering menampilkan kepala raja berkuasa pada saat itu. Sampai di era modern, emas masih menjadi pilihan utama sebagai komoditas berharga untuk menjaga nilai kekayaan, terutama saat terjadi resesi ekonomi. Maka dari itu, banyak orang yang beralih ke emas murni sebagai investasi dengan stabil.
Emas tidak bisa dicetak
Dalam upaya mengatasi masalah ekonomi, pemerintah sering kali mencetak uang lebih banyak untuk meningkatkan daya beli masyarakat. Namun, kebijakan kontroversial ini seringkali memicu inflasi yang mengakibatkan pengurangan nilai mata uang. Pada situasi semacam itu, kekayaan dalam bentuk uang bisa menyebabkan kehilangan nilainya.
Emas adalah sumber daya alam yang tidak dapat diproduksi secara massal. Emas tidak seperti mata uang kertas yang bisa dicetak dengan mudah. Proses penambangan dan pengolahan emas memakan waktu dan biaya sehingga pihak berwenang tidak dapat memproduksi dan mendistribusikan emas seenaknya. Saat inflasi terjadi, nilai emas justru meningkat sehingga menjadikannya salah satu instrumen investasi yang sangat diandalkan saat resesi ekonomi. (
Indy Tazkia Aulia)