Genjot Produksi Migas, Bahlil Perintahkan Sumur Idle yang Nganggur Dicabut Izinnya

Ilustrasi blok migas. Foto: Dokumen Pertamina

Genjot Produksi Migas, Bahlil Perintahkan Sumur Idle yang Nganggur Dicabut Izinnya

Annisa Ayu Artanti • 27 August 2024 13:32

Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menginstruksikan kepada seluruh pihak untuk segera merealisasikan program reaktivasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif atau idle.
 
Pasalnya, saat itu pemerintah tengah berupaya meningkatkan produksi minyak dan gas bumi (migas) dalam negeri. Salah satu langkah strategis yang tengah dilakukan itu adalah merevitalisasi sumur minyak yang saat ini tidak aktif.
 
"Saya perintahkan sumur-sumur idle yang dikuasai KKKS kalau tidak dijalankan, kita cabut izinnya," kata Bahlil saat menjadi pembicara di Progam Executive Course on Strategic Management and Leadership Cohort-4 Universitas Pertahanan, di Jakarta, dikutip dari laman Kementerian ESDM, Selasa, 27 Agustus 2024.

Potensi smur idle

Bahlil mengungkapkan bahwa terdapat potensi produksi tambahan yang cukup besar dari sumur-sumur idle tersebut.
 
"Dengan mengoptimalkan kembali sumur-sumur yang ada, kita dapat meningkatkan produksi migas secara signifikan tanpa perlu melakukan eksplorasi baru yang membutuhkan waktu dan biaya yang lebih besar," ucap dia.
 
Baca juga: 

Bahlil: Devisa Negara Terkuras hingga Rp396 Triliun untuk Impor Minyak

 
Sebagai informasi, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well.
 
Namun demikian, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor HSE dan non teknikal seperti masalah masyarakat.
 
Bahlil menjelaskan reaktivasi sumur idle merupakan salah satu langkah strategis untuk meningkatkan ketahanan energi nasional. Dengan meningkatnya produksi migas, diharapkan dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meningkatkan devisa negara.
 
Sebagai informasi, pemerintah menetapkan kriteria Bagian Wilayah Kerja (WK) Migas potensial yang idle, yaitu lapangan produksi yang selama 2 tahun berturut-turut tidak diproduksikan, atau terdapat lapangan dengan plan of development (POD) selain POD ke-1 yang tidak dikerjakan selama 2 tahun berturut-turut.
 
Selain itu juga apabila terdapat struktur pada WK eksploitasi yang telah mendapat status discovery dan tidak dikerjakan selama 3 tahun berturut-turut.

KKKS diberikan beberapa opsi untuk mengoptimalkan WK idle ini, antara lain:

Mengerjakan sendiri: KKKS dapat langsung menggarap WK idle tersebut.
Kerja sama: Bekerja sama dengan badan usaha lain untuk menerapkan teknologi tertentu.
Diambil alih KKKS lain: WK idle dapat diusulkan untuk dikelola oleh KKKS lain.
Dikembalikan ke negara: WK idle dapat dikembalikan ke negara untuk dilelang kembali.
 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)