Bahlil: Devisa Negara Terkuras hingga Rp396 Triliun untuk Impor Minyak

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Bahlil Lahadalia. Foto: Medcom.id

Bahlil: Devisa Negara Terkuras hingga Rp396 Triliun untuk Impor Minyak

Annisa Ayu Artanti • 27 August 2024 12:50

Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia membeberkan devisa negara terkuras Rp396 triliun untuk impor minyak.

Dia menyatakan sepanjang 2023 neraca minyak bumi Indonesia mengalami perbedaan yang signifikan antara produksi minyak dengan impor minyak nasional.

"Jadi produksi minyak Indonesia itu 221 juta barel dalam setahun. Impor kita 297 juta barel," kata Bahlil dalam Program Executive Course on Strategic Management and Leadership Cohort-4 Universitas Pertahanan, di Kementerian Pertahanan Jakarta, dikutip dari siaran pers, Selasa, 27 Agustus 2024.

Adapun impor tersebut terdiri dari 129 juta barel dalam bentuk minyak mentah dan 168 juta barel dalam bentuk Bahan Bakar Minyak (BBM).

Bahlil menyebut dengan angka impor yang melejit tersebut, konsumsi BBM nasional tahun lalu juga naik mencapai sekitar 505 juta barel.

 

Baca juga: 

Bahlil Godok Strategi Penurunan Impor Minyak

Transportasi dan industri konsumen terbesar BBM

Bahlil menyebutkan, konsumsi terbesar BBM tersebut disumbang oleh beberapa sektor. Pertama,  adalah sektor transportasi yang mengonsumsi sebesar 248 juta barel atau 49 persen.

Kemudian disusul oleh sektor industri sebesar 171 juta barel atau 34 persen. Lalu sektor ketenagalistrikan yang menyedot 38,5 juta barel atau delapan persen, serta sektor aviasi yang mengonsumsi BBM sebanyak 28,5 juta barel atau enam persen.

Besarnya impor minyak untuk konsumsi berbagai sektor tersebut, menguras devisa negara pada tahun lalu mencapai di angka Rp396 triliun.

Dengan tingginya impor minyak itu, Bahlil juga mengatakan pihaknya tengah menggodok strategi untuk menekan impor minyak.

Pertama adalah dengan mengkaji ulang keunggulan dan kelemahan dari industri migas dalam negeri, dengan mengoptimalisasi produksi minyak bumi melalui teknologi.  

Strategi kedua, lanjutnya, adalah dengan melakukan reaktivasi sumur-sumur yang idle, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk pada kriteria idle well.

Sementara itu strategi ketiga adalah dengan melakukan eksplorasi migas khususnya di wilayah Indonesia Timur. Sebab disana memiliki potensi penemuan-penemuan cadangan baru, sehingga pemerintah akan mendorong percepatan melalui skema kerja sama dan insentif yang lebih menarik.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Annisa Ayu)