Ada Impor Pangan Ilegal, Lapor Pak Amran

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman. Foto: Metrotvnews.com/Siti Yona Hukmana.

Ada Impor Pangan Ilegal, Lapor Pak Amran

Siti Yona Hukmana • 25 November 2025 21:01

Jakarta: Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengimbau kepada masyarakat untuk melaporkan bila menemukan ada impor pangan ilegal, terutama beras dan minyak goreng. Pelaporan bisa melalui hotline WhatsApp Lapor Pak Amran.

“Nah ini nomornya, nomor handphone 082311109390. Kami tindaklanjuti. Ada banyak laporan, ada ribuan laporan yang masuk ini,” kata Amran di kediamannuya di Pengadegan, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa, 25 November 2025.

Dari ribuan laporan itu, ada laporan untuk kepentingan tertentu. Amran menekankan ia tidak akan menindaklanjuti laporan tersebut. Namun, laporan yang terkait dengan kepentingan negara akan segera ditindaklanjuti.

Seperti salah satunya laporan yang Amran terima lewat hotline Lapor Pak Amran atas adanya penyelundupan impor beras ilegal menggunakan tiga kapal berlayar dan hendak bersandar di Pelabuhan Tanjung Sengkuang, Batam, Kepulauan Riau pada Senin, 24 November 2025 sekitar pukul 18.00 WIB. Amran langsung berkoordinasi dengan Pangdam Kepulauan Riau, Kapolda Kepulauan Riau, Walikota Batam, Gubernur Kepri, hingga Dandim Batam.

Ternyata, benar ada tiga kapal bersandar di lokasi dan langsung diamankan sekitar pukul 23.00 WIB. Sebanyak lima anak buah kapal (ABK) ikut ditangkap dan akan diproses hukum oleh Polda Kepulauan Riau (Kepri).
 

Baca juga: Geram 250 Ton Beras Impor Ilegal Masuk Indonesia, Zulhas: Tangkap!

“Khusus beras, minyak goreng, karena kita produksi terbesar, itu nggak boleh masuk sekarang ini. Minyak goreng, kita produksi terbesar. Beras, Alhamdulillah sudah banyak. Sehingga, kita katakan nggak boleh masuk di wilayah Republik Indonesia. Dalam bentuk apapun, kan bisa saja nanti ke depan ada lagi yang meminta. Tapi untuk sementara jangan membuat petani kita 115 juta demotivasi,” ujar Amran.

Diketahui, pada tiga kapal tersebut tidak hanya ditemukan beras impor ilegal. Namun, ada pula selundupan minyak goreng 2,04 ton; gula pasir 4,5 ton; tepung terigu 600 kg; susu 900 liter; parfum 240 pcs; mi instan impor 360 pcs; dan frozen food 30 dus. Sejumlah bahan pokok ini diimpor dari perusahaan swasta di Thailand.

“Ini minyak goreng sangat ironis. Kita produsen terbesar dunia, tetapi ilegal masuk minyak goreng. Sekali lagi, kita produsen terbesar dunia, tetapi kenapa ada minyak goreng masuk. Ini menjadi perhatian kita semua,” tegas Amran.

Amran mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolda, Pangdam, dan Gubernur Kepri untuk menyamakan persepsi terkait larangan impor beras. Mentan meminta semua pihak ikut menjaga Republik ini, khususnya nasib 160 juta petani, yang 115 juta di antaranya petani padi.

"Kita harus jaga bersama mereka. Kemana mereka mau mengadu kalau bukan kepada kita semua,” tekan Amran.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Anggi Tondi)