Evakuasi bus Cahaya Trans dengan nomor polisi B 7201 IV yang terguling di Simpang Susun Exit Tol Krapyak Kota Semarang, Senin (22/12) dini hari hingga menewaskan 15 penumpang. MI
Whisnu Mardiansyah • 22 December 2025 11:10
Semarang: Polda Jawa Tengah menyelidiki kecelakaan maut bus Cahaya Trans bernomor polisi B 7201 IV di Simpang Susun Exit Tol Krapyak, Kota Semarang, yang terjadi pada Senin dini hari, 22 Desember 2025. Upaya identifikasi korban dan pemeriksaan terhadap pengemudi menjadi fokus utama.
Saat ini, proses identifikasi 15 korban meninggal dunia yang disemayamkan di RSUP Dr Kariadi dan RSUD Tugu Semarang menjadi prioritas. Tim gabungan yang terdiri dari dokter forensik dan unit Disaster Victim Identification (DVI) telah bekerja untuk memadukan data antemortem (sebelum meninggal) dan postmortem.
“Petugas kepolisian sudah diturunkan untuk mempersiapkan proses identifikasi korban, untuk memastikan identitas sebelum diserahkan kepada pihak keluarga,” kata Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo di Semarang dikutip Media Indonesia, Senin, 22 Desember 2025.
Untuk memudahkan keluarga korban, polisi bersama pemerintah provinsi telah membuka posko khusus. Pihak berwenang juga berkomitmen membantu mengantarkan jenazah ke daerah asal masing-masing setelah proses identifikasi selesai. Korban berasal dari berbagai daerah seperti Boyolali, Klaten, Yogyakarta, Bogor, dan Jakarta.
Di sisi penyidikan, petugas mengungkapkan bahwa pengemudi bus saat kejadian adalah sopir cadangan yang bertugas pada musim liburan Nataru. Saat ini, sopir dalam kondisi selamat dan telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk pemeriksaan lebih lanjut.
“Sopir dalam kondisi selamat dan telah diamankan di Polrestabes Semarang untuk kepentingan penyelidikan lebih lanjut,” tegas Ribut Hari Wibowo.
Pemeriksaan terhadap sopir dilakukan secara menyeluruh, termasuk tes urine untuk mendeteksi ada tidaknya pengaruh narkoba atau zat terlarang lainnya. Hasil tes tersebut masih ditunggu oleh penyidik. Puluhan petugas dari Polda Jateng dan Polrestabes Semarang juga masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi.

Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ribut Hari Wibowo. Metro TV