Presiden Joko Widodo mengajak Menhan Prabowo Subianto makan siang. Dok. Instagram Prabowo
Fachri Audhia Hafiez • 20 June 2023 15:53
Jakarta: Poros PDI Perjuangan bersama bakal calon presiden (capres) Ganjar Pranowo dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang akan mengusung Prabowo Subianto dinilai terkesan berebut endorse Presiden Joko Widodo (Jokowi). Endorse Kepala Negara disebut tak punya pengaruh kuat untuk meningkatkan elektabilitas pada bakal capres.
"Poros PDIP dan KKIR seyogyanya tak perlu terlalu yakin endorse Jokowi akan membawa kemenangan. Karena itu, dua poros itu tak perlu berebut di endorse Jokowi," kata pengamat komunikasi politik dari Universitas Esa Unggul M Jamiluddin Ritonga saat dihubungi Medcom.id, Selasa, 20 Juni 2023.
Menurut dia, dua poros itu terkesan yakin endorse Jokowi meningkatkan elektabilitas tokoh secara signifikan. Hal itu dinilai wajar karena kepuasan publik terhadap kinerja Jokowi masih tinggi.
"Hal itu membawa implikasi kesenangan masyarakat terhadap Jokowi masih tinggi," ujar Jamiluddin.
Dia merujuk pada survei Litbang Kompas pada 24 September-7 Oktober 2022. Hanya 15,1 persen responden memilih capres yang dipromosikan Jokowi.
"Temuan Litbang Kompas itu setidaknya mengindikasikan, endorse Jokowi kepada capres tertentu tidak akan berpengaruh signifikan dalam meningkatkan elektabilitasnya. Kalau pun terjadi kenaikan, hal itu tidak akan menjadi penentu kemenangan capres tersebut," ucap Jamiluddin.
Prabowo dan Jokowi kerap beraktivitas bersama. Keduanya sempat makan siang bersama di Istana Bogor, pada Minggu, 18 Juni 2023.
Selain itu, keduanya terlihat menonton pertandingan sepakbola timnas Indonesia vs Argentina di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, pada Senin malam, 19 Juni 2023.
Politikus PDIP Masinton Pasaribu mengatakan Jokowi sejatinya dekat dengan siapa saja. Bahkan, Masinton klaim Jokowi lebih dekat dengan Ganjar.
"Dengan Pak Ganjar, lebih dekat lagi, dengan menteri-menterinya juga dekat," ucap Masinton di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta.