Eks Sekjen PBB: Perubahan Iklim Bakal Sebabkan Krisis Pangan Global

Mantan Sekjen PBB Ban Ki Moon. (Youtube GTH 2023)

Eks Sekjen PBB: Perubahan Iklim Bakal Sebabkan Krisis Pangan Global

Marcheilla Ariesta • 2 September 2023 21:49

Jakarta: Perubahan iklim menjadi salah satu tantangan global yang harus diatasi secepatnya. Mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mengatakan, dengan adanya perubahan iklim, tantangan lain yang mengikuti adalah krisis pangan. "Ini berarti sebuah takdir yang terus menerus mempunyai konsekuensi yang berdampak langsung," kata Ban Ki-moon dalam Global Town Hall, Sabtu, 2 September 2023. Karenanya, kata dia, Ban Ki-moon Foundation yang ia pimpin menyasar masyarakat paling rentan. Mereka juga memberdayakan generasi pemimpin masa depan untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan dan target Perjanjian Perubahan Iklim Paris. "Kita semua perlu berbuat lebih banyak dan mencapai hal yang benar-benar penting yang memberikan dampak positif bagi kehidupan dan kehidupan juga," ucapnya. "Saya harus menggarisbawahi bahwa krisis iklim adalah target terbesar yang memancing banyak masalah global yang mengkhawatirkan yaitu krisis kelaparan global," sambung dia. Menurutnya, dunia akan gagal beradaptasi, bahkan jauh lagi, miliaran orang akan kelaparan. "Dalam forum ini, saya ingin memperkuat seruan saya untuk meningkatkan komitmen finansial dan politik untuk membangun ketahanan petani kecil, khususnya perempuan dan pemuda yang sangat membutuhkan dukungan kita untuk beradaptasi terhadap perubahan iklim," lanjut dia. Pertanian, lanjutnya, menjadi yang terdampak paling utama karena perubahan iklim. Banyak metode yang kita gunakan saat ini di bidang pertanian dan sistem pangan memaksa dunia untuk menempuh jalur yang semakin tidak berkelanjutan. "Kita sangat membutuhkan pendekatan inovatif yang dapat mengatasi krisis pangan saat ini dan menghadapi tantangan perubahan iklim," tutur Ban Ki-moon.  Menurutnya, komunitas global harus memanfaatkan momen ini dan mendukung Penelitian dan Inovasi Pertanian sekarang juga. "Jika kita benar-benar ingin mengatasi krisis iklim, kita perlu menempatkan masyarakat sebagai pusat pembicaraan dan upaya kita akan petani kecil yang berada di garis depan perubahan iklim," seru dia.  "Kita perlu mendengarkan dengan cermat kebutuhan mereka dan menggabungkan pengetahuan yang mereka berikan sambil mendukung ketahanan, melalui penelitian dan inovasi," lanjut mantan Sekjen PBB tersebut.  Dan para pemimpin dunia, kata dia, harus berkomitmen pada komitmen politik dan keuangan mereka termasuk terhadap sistem pangan dengan menggandakan pendanaan adaptasi iklim, sebuah janji yang diberikan bertahun-tahun yang lalu.  "Saya berharap diskusi hari ini akan membantu mengidentifikasi peluang untuk menciptakan dan mempertahankan solusi yang inklusif, tangguh, dan berkelanjutan demi masa depan manusia dan planet bumi," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Willy Haryono)