LPS: Kesadaran Investasi Harus Diikuti dengan Penguatan Literasi Keuangan

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa. Foto: Dok LPS.

LPS: Kesadaran Investasi Harus Diikuti dengan Penguatan Literasi Keuangan

Husen Miftahudin • 15 August 2023 17:04

Jakarta: Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan menikmati puncak bonus demografi, yakni penduduk usia produktif (muda) lebih besar ketimbang non produktif pada 2020-2030. Jumlah usia produktif pada 2030 diperkirakan akan mencapai 68,01 persen dari total jumlah penduduk.

Data tersebut menegaskan potensi investasi pasar keuangan di Indonesia kedepan akan datang dari kalangan generasi muda yang sadar investasi. Kesadaran investasi tersebut perlu diikuti dengan penguatan literasi keuangan dalam rangka mendukung pendalaman pasar keuangan.

Menurut Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Purbaya Yudhi Sadewa, generasi muda yang well-literate dalam investasi keuangan dapat semakin meningkatkan hasil investasi melalui keputusan dan strategi keuangan yang tepat.

"Sebaliknya, jika tingkat literasinya rendah, maka besar kemungkinan tingkat pemanfaatan dari produk investasi keuangan menjadi kurang optimal atau bahkan tidak memahami risiko yang mungkin muncul dari suatu produk investasi keuangan," ujar Purbaya dalam acara Literasi Keuangan Indonesia Terdepan (Like It), dikutip dari siaran pers, Selasa, 15 Agustus 2023.

Bagi pelaku usaha, lanjut dia, menginvestasikan sebagian dari hasil usaha untuk masa depan dan tidak hanya fokus pada pertumbuhan bisnisnya juga penting sekaligus memperhatikan langkah-langkah yang dapat memberikan keamanan dan kebebasan finansial jangka panjang.

"Menginvestasikan sebagian dari kekayaan pribadi mereka adalah salah satu strategi penting yang dapat membantu mencapai tujuan ini," tutur Purbaya.

Baca juga: Literasi Keuangan Nasional Masih Cenderung Rendah
 

Literasi keuangan memberikan manfaat besar


Purbaya menambahkan, literasi dan inklusi keuangan memberikan manfaat yang besar bagi sektor jasa keuangan dan juga pelaku usaha yang turut berkontribusi dalam membayar pajak yang mendukung program-program pemerintah, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur.

"Diharapkan dengan semakin tinggi literasi dan inklusi keuangan masyarakat, maka semakin banyak masyarakat yang akan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan secara tepat dengan tetap memperhatikan aspek pengelolaan risiko dan terus waspada perkembangan dengan teknologi di sektor keuangan," beber dia.

Diketahui, acara Like It digelar bersama oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), OJK, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam Forum Koordinasi Pembiayaan Pembangunan melalui Pasar Keuangan (FK-PPPK).

Acara ini diselenggarakan secara luring terdiri dari rangkaian talkshow yang membahas mengenai peran pasar keuangan, pelaku usaha dan investor ritel dalam pembangunan, memahami investasi keuangan bagi pelaku usaha, investasi cerdas bagi pelaku usaha, serta berbagai isu mengenai investasi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)