Presiden Joko Widodo . Foto: Biro Pers Setpres.
Indriyani Astuti • 5 July 2023 19:40
Papua Nugini: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendorong pembahasan preferential trade agreement (PTA) atau perjanjian perdagangan feferensial antara Indonesia-Papua Nugini (PNG). Kerja sama ini dibutuhkan agar ekonomi kedua negara semakin tumbuh dan berkembang.
"PNG dan Indonesia masing-masing adalah raksasa ekonomi. PNG di Pasifik dan Indonesia di Asia Tenggara. Bisa dibayangkan jika kedua potensi ini bergabung tentu akan beri dampak sangat besar, bukan hanya bagi rakyat kedua negara, namun juga kawasan,” ujar Jokowi dalam forum bisnis pertama antara Indonesia dan Papua Nugini (PNG) di APEC Haus, Papua Nugini, Rabu, 5 Juli 2023.
Jokowi juga mengatakan Indonesia akan mendukung program Connect PNG, salah satunya melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN) konstruksi Indonesia yang telah berpengalaman di beberapa negara. Presiden menyebut infrastuktur dan konektivitas merupakan syarat utama pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
"Konektivitas juga terus kita kembangkan dengan pembukaan rute pelayaran PNG Express dan pembukaan penerbangan Denpasar-Port Moresby," ungkap Presiden.
Jokowi mengatakan Indonesia dan PNG memiliki potensi ekonomi yang cukup besar dengan perbatasan kedua negara yang mencapai lebih dari 800 km. Bahkan, Pos Skouw mencatat perdagangan lebih dari USD3 juta pada 2019.
"Ini perlu kita maksimalkan. Kita perlu jadikan titik-titik perbatasan sebagai pusat kegiatan ekonomi baru. Ini akan sangat berdampak tidak hanya untuk masyarakat perbatasan, tapi juga ekonomi kedua negara," ucap Presiden.