Briptu Dwi Jayanti Putri bersama warga di Afrika Tengah. Foto: Briptu Dwi Jayanti Putri
Desi Fitriyani • 8 September 2023 16:32
Bangui: Berawal dari sebuah mimpi dan keinginan, akhirnya jadi kenyataan. Bermula dari satu harapan bisa mengenal dunia Internasional, akhirnya mampu menjadi bagian misi perdamaian dunia.
Dan tidak tanggung tanggung Briptu Dwi Jayanti Putri teryata mampu menunjukkan jadi dirinya sebagai bagian dari polisi wanita Indonesia yang bertuga sebagai pasukan perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Afrika Tengah.
Briptu Dwi Jayanti Putri, atau kerap di panggil DJ Putri, satu dari 25 polisi wanita Indonesia dalam misi perdamaian satgas Bhayangkara FPU MINUSCA 4, yang bermarkas di Camp Garuda, kota Bangui, Republik Afrika Tengah.
Wanita kelahiran 6 Januari 1998, berdarah sunda ini, telah satu tahun bertugas di wilayah konflik Bangui sejak 19 september 2022 lalu. Dan akan mengakhiri misi perdamaiannya di Afrika Tengah, kembali ke tanah air 22 September 2023 mendatang.
Terlahir dari keluarga polisi, karena ayahnya juga seorang Bhayangkara, yang juga mantan Kapolsek Lengkong, Kompol Rosari. DJ Putri juga menggikuti jejak kakaknya sebagai polwan, Briptu Eka Permata.
Menjadi bagian dari misi perdamaian MINUSCA 4, adalah salah satu pengalaman dan tugas yang paling membanggakan bagi DJ Putri. Dia bisa menjadi perwakilan polisi wanita Indonesia di misi perdamaian dunia.
Rasa haru dan kepuasan terpancar dari wajah Dj putri, saat menerima medal penghargaan UN PBB, di camp Garuda, Bangui, Afrika tengah, Kamis 7 September 2023 siang waktu setempat.
Kepada tim Medcom, DJ Putri bercerita, sejak kecil memang ia sudah menjadi keluarga polisi, dan mempunyai mimpi menjadi polisi yang mendunia, dan keinginan itu tercapai. "Sejak kecil saya suka dengan dunia internasional, tapi sekarang rasa tak percaya bisa menerima medal penghargaan misi perdamaian UN PBB,” jelas putri dengan wajah berbinar.
Banyak pengalaman dan pelajaran yang dia petik selama setahun penuh bertugas di daerah konflik Afrika Tengah ini. Walaupun ia mengakui. Kalau sempat punya perasaan takut dan was was ketika terpilih dan berangkat ke Bangui.
"Dengar dari cerita senior MINUSCA sebelumnya, dan mencari informasi tentang konflik di Bangui ini, kayaknya gimana yah. Serem, zona merah, rawan," ungkap putri anak kedua dari tiga bersaudara.
Tetapi teryata setelah bertugas dan mengenal masyarakatnya, teryata tidak se seram yang di bayangkan. "Masyarakat sini, setelah kita kenal mereka, cukup baik pada kita,” ungkap Dj Putri.
Tak hanya sekedar mempunyai kemampuan di kepolisian, sebagai abdi negara Putri juga menguasai tiga bahasa. "Karena sejak kecil saya ingin mengenal internasional, makanya saya belajar banyak bahasa, sekarang bisa bahasa Inggris, bahasa Mandarin dan bahasa Prancis,” aku putri.
Pengemar makanan seafood dan seblak ini juga mengakui, di awal tugasnya sebagai peacekeeper di MINUSCA 4, masalah bahasa juga kerap menjadi kendala, karena tidak semua warga setempat menggunakan bahasa Prancis. Tapi seiring dengan berjalannya waktu, hal tersebut bisa teratasi. Setelah dirinya sedikit sedikit mengerti dan mempelajari bahasa Sango.
Keahliannya dengan terus belajar bahasa jualah, yang terus membawanya bisa ikut ambil bagian dalam tim FPU MINUACA 4, di kota Bangui, Afrika tengah.
Bahkan setelah menyelesaikan misi peacekeeper MINUSCA 4 ini, putri berkeinginan untuk bergabung dalam tim internasional police Officer (IPO) UN PBB.
Tak sekedar keinginan dan keahlian bahasanya. Untuk bisa bergabung di tim MINUSCA 4 ini, putri merelakan masa manis bulan madunya. Dua bulan setelah menikah ia harus menggikuti pendidikan dan pelatihan peacekeeper FPU.
"Saya menikah November 2021, dan di bulan Januari 2022 sudah harus ikut pendidikan enam bulan,” ucapnya.
Untung saja, suaminya seorang polisi, Ipda Rio Aditya Pahlawan, yang kini bertugas di mabes polri. Sehingga tak sulit baginya untuk mendapatkan ijin menjalankan misi di Afrika Tengah ini.
Bakat dan prestasi nya sejak kecil memang tak diragukan lagi. Sejak kecil DJ Putri yang senang bernyanyi, pernah menjadi finalis Idola cilik dan finalis JKT 48.
Tak sekedar hobby menyanyi, ternyata putri juga pernah menjadi penyiar radio di Bandung. Dipenuhi dengan jiwa petualang dan penyuka tantangan serta adventure, Putri kerap naik gunung.
Bila rekan-rekannya, lebih banyak menggunakan masa cuti bertugas kembali ke Tanah Air bertemu keluarga. DJ Putri malah menggunakan waktu liburnya selama 21 hari mendaki gunung Kilimanjaro , salah satu gunung tertinggi di dunia, yang terletak di timur laut Tanzania. Gunung itu mempunyaj ketinggian hingga 5.895 meter.
Atas keberhasilannya mendaki gunung tertinggi dunia Kilimanjaro, Briptu Putri tercatat sebagai polisi wanita pertama Indonesia yang berhasil menginjakkan kakinya di puncak Gunung Kilimanjaro.