Mimpi Jadi Pusat Pertumbuhan Dunia, ASEAN Butuh Strategi Taktis Jangka Panjang

Presiden Jokowi dalam Sidang Pleno KTT ASEAN ke-43. Foto: dok Kemenko Perekonomian.

Mimpi Jadi Pusat Pertumbuhan Dunia, ASEAN Butuh Strategi Taktis Jangka Panjang

Husen Miftahudin • 6 September 2023 12:05

Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Sidang Pleno Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-43 meminta seluruh negara anggota untuk bekerja sama dengan membangun fondasi yang kuat demi memperkokoh kesatuan dan sentralitas ASEAN dalam jangka panjang.

Hal tersebut diperlukan guna mewujudkan mimpi ASEAN sebagai pusat pertumbuhan dunia (epicentrum of growth), seiring dengan langkah menghalau tantangan geopolitik dan ekonomi dialami oleh seluruh dunia.

Menurut Jokowi, ASEAN punya arah yang jelas dan modal besar dalam meraih epicentrum of growth. Namun demikian, ASEAN juga harus mampu bekerja lebih keras, lebih kompak, lebih berani, dan lebih gesit.

"ASEAN butuh strategi taktis jangka panjang yang relevan dan sesuai harapan rakyat, bukan hanya untuk lima tahun ke depan, tapi 20 tahun sampai dengan 2045," tegas Jokowi, dikutip dari keterangan tertulis, Rabu, 6 September 2023.

Jokowi menekankan, ASEAN merupakan kawasan yang damai, stabil, dan sejahtera yang mulai muncul sebagai pemain penting dalam percaturan global. Posisi ASEAN saat ini juga menjadikannya menarik semakin banyak minat negara eksternal untuk bekerja sama.

Namun demikian, penting bagi ASEAN untuk tetap menjaga kesatuan dan sentralitasnya, serta menjadikan kerja sama eksternal sebagai pelengkap dari kerja sama yang dimiliki oleh kawasan.

"Walaupun harus berlayar di tengah badai, Pemimpin ASEAN perlu memastikan kapal ASEAN mampu terus melaju dan kita harus menjadi nakhoda di kapal sendiri untuk mewujudkan perdamaian, stabilitas, dan kemakmuran bersama," tegas Jokowi.

Baca juga: Hari Pertama KTT ke-43 ASEAN, Jokowi Ingatkan Konflik Myanmar
 

Penguatan kelembagaan dan inklusivitas


Diketahui, berbagai inisiatif penguatan kesatuan dan sentralitas ASEAN dimanifestasikan melalui ASEAN Concord IV atau Jakarta Declaration on ASEAN Matters: Epicentrum of Growth.  Deklarasi ini merupakan panduan jangka menengah kawasan untuk menjadi dasar penyusunan Visi ASEAN 2045.

ASEAN Concord IV ini sendiri berisikan upaya-upaya ASEAN untuk menjadikannya sebagai ASEAN Matters dan Epicentrum of Growth serta implementasi dari ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP).

Presiden Joko Widodo juga menyampaikan pandangannya terhadap kerja keras ASEAN di tahun ini dalam rangka meningkatkan kerja sama ekonomi kawasan yang dilakukan melalui pengembangan ekonomi hijau, ekonomi biru, ketahanan pangan, dan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi.

Para pemimpin negara anggota ASEAN turut menyampaikan apresiasi dan dukungannya terhadap inisiatif-inisiatif ekonomi yang didorong Indonesia pada periode Keketuaannya, terutama mengenai peluncuran negosiasi ASEAN Digital Economy Framework Agreement (DEFA), pengembangan interkoneksi listrik kawasan, penyelesaian ASEAN Service Facilitation Framework (ASFF), dan penandatanganan protokol kedua untuk Amandemen ASEAN-Australia New Zealand Free Trade Agreement (AANZFTA).

Para pemimpin negara ASEAN juga menekankan pentingnya upgrading ASEAN Trade in Goods Agreement (ATIGA) yang saat ini tengah berjalan dalam rangka meningkatkan perdagangan intra-kawasan.

Lebih lanjut Presiden Jokowi menekankan pentingnya penguatan kelembagaan dan inklusivitas ASEAN agar berdampak terhadap masyarakat. Dengan demikian, kerja sama dengan pendekatan ekonomi dan pembangunan bersama perlu didorong dalam berbagai fora kawasan lainnya.

Di sisi lain, pendekatan ekonomi dan pembangunan melalui ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPIF) diharapkan akan senantiasa berdampak bagi rakyat dan dunia.

"ASEAN sebagai bagian dari kawasan Indo-Pasifik terus konsisten untuk bekerja keras melalui pendekatan inklusif, yakni kerja sama Sekretariat ASEAN dengan Sekretariat Pacific Island Forum (PIF) dan Indian Ocean Rim Association (IORA)," ucap Jokowi.

Melalui pertemuan ini para pemimpin negara anggota ASEAN juga mencatat Visi ASEAN 2045 yang telah disahkan dalam pertemuan sebelumnya yaitu ASEAN Coordinating Council. Visi ASEAN 2045 telah mencakup masukan dari Pilar Ekonomi yang disusun oleh High-Level Task Force on ASEAN Economic Integration (HLTF-EI) yang dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian.

Visi ASEAN 2045 beserta dokumen pendukungnya akan diadopsi oleh para Pemimpin ASEAN pada tahun 2025, untuk menggantikan Visi ASEAN 2025 yang diadopsi pada 2015 lalu.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)