NEWSTICKER

Peluang Hujan di Jawa Tengah Disebut Makin Kecil

Pendistribusian air bersih di Polres Grobogan. Dokumentasi/ Ahmad Safuan

Peluang Hujan di Jawa Tengah Disebut Makin Kecil

Media Indonesia • 6 September 2023 22:33

Semarang: Peluang hujan di masih jauh, kesulitan air bersih warga di berbagai daerah di Jawa Tengah semakin dirasa berat. Sehingga warga harus bersabar menunggu kucuran bantuan air bersih dari berbagai pihak.

"Hasil monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) dan Analisis Curah Hujan peluang turun hujan pada dasarian I dan III bulan September 2023 kurang dari 10 milimeter (mm) untuk seluruh wilayah Jawa Tengah," kata Koordinator Informasi dan Observasi pada Stasiun BMKG Meteorologi Ahmad Yani Semarang, Giyarto, Rabu, 6 September 2023.

Sedangkan dasarian II September kurang dari 50 mm, lanjut Giyarto, serta pada dasarian I Oktober pada umumnya kurang dari 20 mm, kecuali pegunungan Dieng dan pegunungan Ungaran dapat mencapai kurang 50 mm. Baca juga: Kekeringan, Krisis Air Bersih dan Karhutla di Pantura Jateng Meluas

"Agustus lalu malahan sebagian besar wilayah Jawa Tengah masuk kriteria sangat panjang yaitu 31-60 hari tanpa hujan," jelasnya.

Sementara kesulitan air bersih dirasakan warga di berbagai daerah di Jawa Tengah. Seperti warga Desa Kalirejo, Kecamatan Undaan, Kabupaten Kudus selama sepuluh hari tidak mendapat kiriman bantuan air bersih.

"Untuk memenuhi kebutuhan kami beli atau cari tempat yang jauh," ujar Ratno,36, warga setempat.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, mengungkapkan di daerahnya kekeringan juga semakin meluas.

Sebanyak 37.114 jiwa warga di sembilan kecamatan mengalami krisis air bersih, sehingga bantuan terus digelontorkan untuk mengatasi kesulitan warga tersebut.

Wilayah terlanda kekeringan terus meningkat, ungkap Martinus Budi Prasetyo, dari sebelumnya lima kecamatan menjadi sembilan kecamatan terlanda kekeringan yakni Jaken, Kayen, Pucakwangi, Winong, Jakenan, Bagus, Tayu, Tambakromo, Sukolilo.

"Ada 7.949 keluarga di 30 desa mengalami krisis air bersih," imbuhnya.

Kepala pelaksana BPBD Grobogan, Endang Sulistyoningsih, mengungkapkan luas wilayah terlanda kekeringan meningkatkan di daerah ini, pada hari sebelumnya masih 15 kecamatan tetapi saat ini meluas di 18 kecamatan alami krisis air bersih, sehingga bantuan didistribusikan telah disalurkan mencapai 1,5 juta liter.

"Kami terus bahu membahu untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga, setiap hari bantuan dari Pemkab Grobogan, Kepolisian, TNI, PMI, organisasi, relawan hingga swasta terus disalurkan karena kondisi dirasakan berat," kata Endang.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Deny Irwanto)