Presiden Joko Widodo. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Annisa ayu artanti • 16 August 2023 17:15
Jakarta: Presiden Joko Widodo meyakini dengan kebijakan fiskal yang kuat maka tingkat pengangguran terbuka dan kemiskinan di tahun depan akan menurun.
Dalam postur APBN 2024, pendapatan negara direncanakan sebesar Rp2.781,3 triliun, yang terdiri dari penerimaan perpajakan Rp2.307,9 triliun dan PNBP sebesar Rp473,0 triliun, serta Hibah sebesar Rp0,4 triliun.
Lalu, belanja negara dialokasikan sebesar Rp3.304,1 triliun yang terdiri dari belanja pemerintah pusat sebesar Rp2.446,5 triliun dan transfer ke daerah sebesar Rp857,6 triliun.
Baca juga: Menekan Angka Pengangguran via Pendidikan Vokasi
Defisit anggaran sebesar 2,2 persen
Keseimbangan primer negatif Rp25,5 triliun didorong bergerak menuju positif. Defisit anggaran sebesar 2,29 persen PDB atau sebesar Rp522,8 triliun.
"Dengan pengelolaan fiskal yang kuat, disertai dengan efektivitas dalam mendorong transformasi ekonomi dan perbaikan kesejahteraan rakyat, maka tingkat pengangguran terbuka tahun 2024 diharapkan dapat ditekan dalam kisaran 5,0 persen hingga 5,7 persen," kata Jokowi dalam Pidato Nota Keuangan dan RAPBN 2024, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu, 16 Agustus 2023.
Selanjutnya, Jokowi juga menyebutkan, pemerintah juga menargetkan angka kemiskinan dalam rentang 6,5 persen hingga 7,5 persen. Lalu, rasiogini dalam kisaran 0,374 hingga 0,377, serta Indeks Pembangunan Manusia dalam rentang 73,99 hingga 74,02.
Selain itu, Nilai Tukar Petani (NTP) dan Nilai Tukar Nelayan (NTN) juga ditingkatkan untuk mencapai kisaran masing-masing 105 sampai dengan 108 dan 107 sampai dengan 110.